Writing is like a therapy for me. I can observe, assess and share my feelings, thoughts, memories and anything what I have been through. Because one day, yes, one day, all of them will be precious things to remember.
Di sela break kelas, saya bersama beberapa teman CCI volunteer di kampus kerjasama dengan Food Bank Bread and Produce Distribution. Dari namanya saja udah jelas yah kerja saya apa. Yeap! bagi-bagi makanan berupa selada segar, tomat, melon, spageti, dan beberapa bahan makanan kalengan. Pengunjung dan volunteer boleh ngambil sepuasnya dan semaruk-maruknya lah :P. Kegiatan ini sangat berguna banget very positive apalagi untuk student kaya saya yang nggak mesti ke Walmart lagi buat beli tomat ,sayur dll. Waktu saya bagi makanan, beberapa orang bilang ” wow, what a so nice of you guys”. Mereka nggak nyangka ada acara bagi-bagi bahan makanan di kampus. Eh, waktu itu ada 1 ibu-ibu yang ngambil tomat beberapa box. Pesan saya ke beliau “Bu, ngambilnya boleh sebanyak-banyaknya asal jangan di buang yah”. Doi bilang “nggak dong, aku makan tomat tiap hari, makasih loh”.. yuk cappciscusss
Ayo dpilih-dipilih. Stand sayur-sayuran. Me with CCI student from India
So, Food Bank Bread and Produce Distribution ini bekerja sama dengan Student Life and Leadership di Mesa Community College. Satu yang saya suka dari Student Life and Leadership department karena mereka paling membantu siswa dalam hal sandang dan pangan 🙂 Jadi mereka ada program namanya Mesa Market. Mesa Market ini semacam warung yang isinya beberapa bahan makanan dan daily needs yang FREE untu mahasiswa Mesa. Cukup tunjukin Student ID, kita boleh ngambil 10 jenis makanan dan 5 jenis hygiene stuff (odol, sikat gigi, sampo, sabun, face wash,deodorant,dll). Selain itu, ada juga program namanya Swap Cloth. Disini, semua orang di MCC bisa pilih-pilih baju bekas, celana, jaket, dll for free. Ada sekitar 4-6 meja yang full dengan baju bekas.Bagus kan? Buruan…… tunggu apalagi…kuliah ? di MCC aja (sampah bener) haha..
Satu lagi pengalaman baru yang saya dapat di Paz de Cristo, Mesa,AZ. Tempat ini adalah tempat dimana para tunawisma yang ada disekitar Mesa, Tempe or Phoenix bisa mendapatkan makan malam gratis. FYI, berdasarkan data yang saya dapat ternyata ada sekitar 2,600an tunawisma yang ada di AZ. Waktu itu disela-sela kuliah aku coba untuk mencari info soal kesempatan volunteer dengan isue hunger atau homeless. Cek per cek saya dapat satu tempat di Mesa yaitu Paz De Cristo. Setelah kontakan sama Volunteer Kordinator disana, saya berkesempatan untuk pergi membantu mereka menyiapkan makanan untuk para homeless atau poor atau kasarnya gelandangan untuk makan malam. Habis belajar di kelas, saya berangkat sendiri menggunakan bus dari kampus (MCC) ke Paz de Cristo. Saat tiba di lokasi, saya disambut oleh Mrs.Colleen (kordinator volunteer). Tanpa basa basi, saya langsung ke dapur, simpan tas , sign in, pake apron dan tulis name tag dan cuci tangan dan pake gloves.
Mrs.Colleen menyuruh saya untuk memilih mau kerja salad buah atau salad sayur. Saya memilih salad buah. Di dapur sudah ada sekitar 5-6 orang yang semuanya sudah berumur dan yes aku yang paling muda (berasa cucu mereka). But saya salut dan senang bekerja sama mereka. They spent their time to help others. Dan itu nggak gampang, karena yang akan dikasih makan sekitar 200an orang. So can you imagine, semua makanan yang disediakan dalam porsi yang super banyak. Ada yang motong buah, ada yang motong sayur, ada yang sediakan sandwich, potong roti, ada juga yang buat teh dan minuman lainnya. Menu malam itu cukup beragam. Bahan-bahan yang tersedia diambil dari Food Bank which is gratis dan yes tentunya harus kami pilah juga. Misalnya saya milah buah karena tidak semuanya bagus, fresh, ada yang sudah berbau dan tidak layak makan. Begitu pula dengan sayur dan roti semua harus dipilah satu per satu sebelum dipotong dan dimasukkan ke dalam kontainer (kontainer bukan truk yah tapi tempat makan).
hasil potongan buah (4 volunteer)
Tangan ku sampe tebal banget motong buah hampir 2 jam nonstop. Kalau ingat kondangan di kampung, biasanya ibu-ibu berkumpul untuk mengiris-iris daging. Nah persis banget tuh bedanya kami harus berdiri (nggak duduk manjah dan ngegosip) haha
Salah satu volunteer yang kebagian motong sayuran
setelah semua ready, dapur dan semua peralatan dibersihkan. Saya menyapu lantai saat itu. Setelah semua bersih, Mrs.Collen memberi arahan kepada volunteers tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan saat memberi makanan kepada para homeless/hunger people. Oh iya saya juga diperkenalkan di dalam group karena saya sangat baru dan volunteer ditempat ini sudah bertahun-tahun kerja disini. Selain itu, beliau juga kasih tugas satu per satu siapa yang incharge kasih salad buah, jagung, nasi, roti, dessert. Aku kebagian ngasih roti ke para tunawisma.
Dinner service time
Jadi situasinya semua volunteer berdiri di belakang makanan dan satu per satu para homeless harus antri. Mulai dari mengambil alat makan sampai desert. Jatah mereka hanya 2 kali saja. Yang lapar banget bisa nambah sekali lagi dan setelah itu volunteer harus kasih mark ke piring mereka.Waktu aku ngasih roti ke mereka, it was wonderful feeling apalagi saat mereka bilang “thankyou’, “god bless you”, “thank you very much you’re Awesome”. It’s make me so happy. That was inceredible feeling rasanya beryukur banget masih bisa makan apa saja meskipun kadang masih buang makanan 🙁 I will try not to do that again. Orang diluar sana berlomba-lomba untuk antri dapatin makanan. Terimakasih Mrs Colleen, Paz de Cristo dan semua para super volunteers. I heart you all!
Pengalaman pertama volunteer di US bersama Save The Family. Save The Family adalah NGO yang memberdayakan keluarga-keluarga yang nggak punya tempat tinggal (homeless). Bukan hanya itu, Save The Family punya banyak kegiatan sosial lainnya untuk adult,children dan youth.
Well, kegiatan yang saya ikuti dari program Save The Family adalah bersihin satu rumah,ngecat dan ngelap. Rumah ini nantinya akan ditempati oleh warga yang nggak punya tempat tinggal. Waktu itu saya volunteer bersama beberapa member club Phi Theta Kappa ;club honor Society yang ada di Mesa Community College.Sehari sebelum kegiatan, saya janjian ama Debra (salah satu pengurus Phi Theta Kappa) untuk bisa dikasih tumpangan ke lokasi volunteer.
Kegiatan dijadwalkan dari jam 9 pagi sampai jam 12 siang. Saya dan 2 orang teman dari CCI students pagi-pagi berangkat dari apartemen ke kampus. Kami janjian ama Debra di Planetarium Mesa Community College. Waktu itu saya telat karena bus nya juga telat. Cek per cek ternyata jadwal bus weekdays berbeda dengan jadwal weekend. Ya sudahlah, untung nggak ditinggali waktu itu. Tiba di lokasi, kami langsung disambut ama staff dari Save The Family. Sekitar 14 orang yang datang untuk volunteer saat itu. Sebelum mulai bersih-bersih, kami dikasih arahan (perkenalan) dari staff Save The Family.
Peralatan Tempur
Jujur ini pengalaman baru banget karena seumur-umur nggak pernah ngecat rumah. Nggak pernah makE paint roller brush. Di kampung saya, mana ada rumah kosong yang orang pada datang untuk ngecat dan bersihin. Never seen that before.
Well, bukan hanya ngecat aja, tapi kami juga bersihin dinding, lantai, kabinet, kamar mandi, pokoknya semua. Disini yang paling menarik adalah salah satu Prof dari Mesa juga ikut kotor-kotoran. Nggak gengsi sama sekali sikat-sikat dinding, ngecat.
bersihin kabinet di Dapur
Kegiatannya 3 jam tapi nggak berasa karena dibawa fun aja. Finally, yang tadinya rumahnya kucel jadinya jauh lebih bersih dan cerah.
Thanks to Phi Theta Kappa yang sudah membantu,mengantar dan memperkenalkan pengalaman baru. Thanks Save The Family atas programnya yang luar biasa membantu orang-orang yang tak mampu. I hope I can see y’ all again !