FESTIVAL ES DAN SALJU DI HARBIN

Me in the middle of freezing air
Me in the middle of freezing air

Banyak kota di dunia yang mempunyai festival menarik salah satunya adalah di Kota Harbin, China. Ada festival es dan salju yang diselenggarakan tiap tahunnya. Turis yang datang akan dibuat takjub oleh patung-patung es!

China, salah satu negara ‘a must to visit’ yang masuk dalam bucket list saya. Selain Tembok China (the Great Wall), ada salah satu tempat yang saya sudah idam-idamkan jauh hari sebelum berangkat, yakni Harbin. Mungkin sebagian dari kalian tidak familiar dengan nama kota ini.

Harbin merupakan kota terbesar dan sekaligus ibukota dari provinsi Heilongjiang, sebelah Timur laut China. Di kota inilah diselenggarakan festival tahunan yang sangat meriah,yakni Ice Sculpture Festival. Ice Festival untuk tahun ini diselenggarakan tanggal 5 January- 25 February.

Saya berangkat dari Beijing- Harbin menggunakan kereta. Tiba tepat tanggal 19 January 2015 di pagi hari. Waktu itu terlihat hiruk-pikuk masyarakat dengan segala macam aktivitasnya. Sehari berjalan di kota itu, langsung lah saya berangkat ke tempat diadakannya festival. Harga tiket untuk masuk ke tempat ini berbeda-beda. Untuk warga lokal, lanjut usia, mahasiswa (memperlihatkan ID) dikenakan 160 Yuan. Untuk anak di bawah 12 tahun dikenakan biaya 120 yuan. Sementara untuk turis sebesar 300 Yuan.

2015-01-19-20-58-09_deco

GOPR8182_1422146223530_low

2015-01-20-19-38-29_deco

Festival es ini merupakan salah satu dari 4 festival es terbesar di dunia (Jepang, Norway, dan Quebec). Pahatan es yang megah dan beraneka macam bentuk sangat mempesona dan menakjubkan. Ada ribuan lebih pemahat professional yang didatangkan dari seluruh belahan dunia untuk menyalurkan inspirasinya melalui potongan-potongan es dan salju.

GOPR8210_1422156033388_low

Waktu berkunjung paling tepat ke festival ini adalah di malam hari. Kita akan disajikan berbagai macam bentuk ice sculpture yang mewah dengan gemerlap warna-warni dari tiap bangunan. Ada bangunan yang berbentuk istana, igloo, taman bermain, dan sebagainya. Tidak heran, harga tiketnya terbilang mahal.

2015-01-19-18-16-12_deco

Ada banyak cara untuk menikmati tempat ini. Di sana, disediakan kereta kuda yang bisa di sewa untuk berkeliling tanpa harus berjalan menyusuri jalanan dingin yang bersalju. Selain itu, tidak perlu khawatir untuk takut kedinginan, karena di dalam arena festival tersedia berbagai kedai minuman dan makanan yang tentunya bisa berhangat ria di dalamnya. Nah, tunggu apa lagi , ice festival masih menunggu disana. Booked your tickets and get ready to freeze!

Akhirnya ke Tembok Besar China

World Heritage
World Heritage

Salah satu bucket list saya adalah mengunjungi salah satu keajaiban dunia yaitu TEMBOK BESAR CHINA aka The Great Wall. Berangkat pertengahan bulan January 2015 di musim dingin.

Mengunjungi tempat ini merupakan salah satu pengalaman yang luar biasa. Bagaimana tidak, untuk menginjakkan kaki di lokasi ini saya dan teman saya bersusah payah nanya ke sana kemar, ke orang lokal yang you knowlah banyaaaak buta bahasa inggris. Kami berangkat pagi- pagi menggunakan MRT dan mencari bus yang langsung ke arah Great Wall. Berdasarkan info yang kami dapat, kami harus di Dongzhimen stasiun dan lanjut bus 867 menuju ke Mutianyu (salah satu lokasi dari beberapa pintu masuk untuk ke Great Wall).

Nengok sana nengok sini, bus 867 ternyata nggak ada. Muncullah seorang perempuan paruh baya yang menjelaskan ke kami sekalian mengantar kami untuk mencari bus lain. Menurut Dia, bus 867 sudah tidak beroperasi sejak November dan akan beroperasi lagi di bulan Maret. Hal ini disebabkan karena musim dingin dimana orang China kurang berminat mengunjungi Great Wall, makanya bus 867 untuk sementara ditutup.

Alhasil, kami menumpangi bus lain dan berhenti di salah satu halte yang cukup sunyi. Turun dari bus, seketika beberapa lelaki tua dengan mobil sedan berjejer menawarkan jasanya untuk mengantar kami ke Great Wall. Suhu semakin dingin, parah, sih dingin banget dibanding tempat sebelumnya. Adu mulut pun terjadi (in a positive way). Kami tawau menawar dengan pak Sopir. Gila aja,  Dia menawarkan 1000 yuan PP ke Great Wall dengan lokasi Mutianyu. Oia, ada beberapa pintu masuk ke Great Wall. Kami memilih Mutianyu soalnya paling dekat dengan lokasi kami (sekitar 40 km). Negosiasi kurang lebih sekitar 17 menit. Tarif pp ke Great Wall akhirnya jatuh di harga 300 yuan. Bermodalkan bahasa Inggris vs bahasa Chines, coret-coretan tarif di kertas, ditambah sedikit bahasa tarzan akhirnya deal.

Singkat cerita, tiba di Mutianyu. Ada beberapa fasilitas yang pengunjung  bisa pilih untuk melihat Great Wall. Ada paket berjalan kaki saja, ada yang pake luncuran (sliding), ada juga yang naik Cable Car. Tentunya sebagai gembel kere’, kami memilih yang berjalan kaki saja.

Dari piintu masuk tidak langsung melihat The Great Wall, loh, harus berjalan sekitar 500 meter untuk menunggu shuttle bus. Nah, shuttle bus itu yang akan mengantar kita nantinya ke akses tembok besar. Sekitar 3 km naik shuttle bus. Tiket kembali dicheck Oleh petugas, setelah itu kami berjalan mencari arah masuk ke tembok China. Ternyata eh ternyata, jalur pejalan kaki harus menaiki ribuan anak tangga. Kebayang kan? musim dingin, nafas ngos-ngosan, angin kencang, anak tangga yang terjal, perut cuma diisi roti doang tadi pagi plus pakaian yang tebal. *mampos

Sempat kami berhenti berjalan dan berfikir untuk membeli paket cable car, takutnya drop, jatuh pingsan dsb. Setelah mikir-mikir, daripada beli tiket lagi yang bakal menguras pundi-pundi keuangan kami, mending jalan(i) saja. Hitung-hitung olahraga, ya kan?

Before go up to the great wall
Before go up to the great wall

Sekitar sejaman saya lalui anak tangga itu. Betul-betul mengesankan dan mendadak seperti anak MAPALA yang hiking di puncak Mahameru lol. Berjalan kaki menyusuri ribuan anak tangga itu ternyata memberikan kepuasan tersendiri ketika saya menginjakkan kaki saya di The Great Wall. Sepertinya paket jalan kak ini memang lebih dapat feel nya dibanding naik cable car. Betul-betul di luar dugaan saya sebelumnya, kirain pas entrance beli tiket, tembok China udah di depan mata, ternyata tidak! Nggak kepikiran juga kalau bus 867 tidak beroperasi selama musim dingin which is harus mengeluarkan biaya lebih (sewa mobil) untuk kesana. But overall, it doesn’t matter. Kadang “yang dibayangin” itu memang sangat berbeda dengan kenyataannya di TE KA PE!

Praise the Lord! Saya berhasil, saya baik-baik saja dan hey! saya udah menginjakkan kaki di The Great Wall.

The magical Place
The magical Place

2015-01-19-20-56-55_deco