Run Saskia Run ! (Hongkong to Dallas)

welcome to AMERICA!
welcome to AMERICA!

Announcement untuk penumpang pesawat American Airlines dengan tujuan Dallas akhirnya terdengar juga. Sebelum on board, semua penumpang harus berbaris cantik untuk proses pengecekan data  (scanning passport and boardingpass). Tiba giliran saya untuk scanning passport dan boarding pass, eh tau-tau invalid hmmmm. Penyebabnya ternyata karena saya belum pernah ke YUES sebelumnya, so butuh proses pendataan lagi. Proses pendataan dilakukan oleh staff American Airlines. Setelah berhasil, saya kembali ke antrian dan proses pegecekan carry-on. Saat bawaan diperiksa, petugas menemukan botol saya yang berisi air minum. Air nggak boleh dibawa masuk, jadi mau nggak mau, saya harus minum ditempat. Pihak airlines sudah menyiapkan wadah untuk barang-barang yang tidak boleh masuk ke pesawat.

Here we go! I am on board. Sempat kaget juga sih saat masuk ke pesawat liatin pramugari dan pramugaranya yang hmm.. tua-tua semua. Yes, tua ! beda banget ama flight attendantsnya Indonesia yang semua seksihhhh dan muda-muda. But, meskipun tua, mereka sangat energik loh.

Penerbangan di tempuh selama 14 jam 8 menit atau 13,655 km. Penerbangan terlama yang pernah saya rasakan. Selama penerbangan saya ngemil, nonton film, tidur, denger lagu. Karena ini penerbangan yang panjang, saya jalan-jalan di atas pesawat, kadang juga berdiri di samping kursi karena kelamaan duduk. Fasilitas yang disediakan adalah selimut, earplug,facee tissue, cleanser, bantal dan snacks. Flight attendance juga ngasih list makanan/ drink  selama penerbangan. I had to tell you that It’s very boring, makanan yang dikasih nggak enak,tapi minumannya bervariasi dan lumayan lengkap. Bahkan yang mau coba Jack Daniels, red wine and so on semua ada dan free 🙁

Singkat cerita, tibalah kami di Dallas/Fort Worth International Airport. Dengan kata lain, I am officially tiba di benua Amerika. Turun dari pesawat, saya kemudian ke bagian imigrasi. Antrian saat itu untuk foreigners (atau pemegang visa pelajar kaya saya) sangat-sangat padat. Sempat lost juga karena salah masuk antrian sementara kurang sejam harus lanjut terbang lagi ke Arizona. Antrian padat merayap di semua loket, sampai-sampai saya memberanikan diri untuk mencoba ngobrol ama petugas imigrasi bapak-bapak bahwa sebentar lagi pesawat saya akan on board. Saya berdua ama Anin, sementara 3 teman lainnya masih paling belakang. Tanpa malu, saat tiba giliran saya maju dekat counter imigrasi buat ditanya2, saya kembali tanya si petugas yang bapak2 itu dengan ngomong gini.

“permisi Sir, aku minta tolong yah teman aku 3 orang di belakang sana (sambil nunjuk ke arah antrian)boleh nggak motong antrian karena sebentar lagi akan on board?”

lalu dijawab “mereka siapa? apanya kamu?relative? ”

ku jawab : “bukan.. mereka student kaya saya dari Indonesia”

Sambil menghela nafas, akhirnya si bapak2 ini menghampiri mereka dan yey berhasil akhirnya teman2 ku tidak perlu nunggu lama-lama lagi.

eh tau-tau saat mereka sudah ada di dekat saya, eh si Bapak ini bilang “you are a bad gurl!”

HAHAHAHA

——

PANIC ATTACK!

takut ketinggalan flight, mana harus nyari gate lagi. Sebelum keluar dari zona imigrasi, mesti nyari Counter American Airline buat check in bagasi. Finally, ketemu dan berhasil check in dan lagi-lagi antri buat security check. Alamak! kill me ! Antriannya panjang banget sampe ngga bisa nego lagi. Harus buru-buru ke gate ini soalnya dikittttt lagi boarding.  Sampe akhirnya giliran diperiksa, tas ,sepatu dicopot dan masuk ke body scan. alhamdulillah nggak ada masalah. Trus sambil nanya ke petugas lagi untuk ke gate  C1 gimana caranya?

dia jawab : “kamu harus naik skylink. caranya kamu jalan aja lurus dapet 7Eleven, naik tangga dan tunggu skylink menuju gate C”

Ternyata naik skylink mesti lewati beberapa terminal dan jarak satu terminal lumayan jauh. walaah, bandaranya bener-bener luar biasa besar. Finally terminal C1 dapat, eh tau-tau delay. OHMYGOD! benci-benci benci.

 

 

 

 

 

Melihat lebih dekat India Tamil di Batu Caves,Malaysia

Akhir January 2015, saya menghabiskan sehari di Malaysia setelah traveling beberapa minggu di China. Salah satu wish list saya kala itu adalah berkunjung ke batu Cave. Berawal dari postingan salah satu traveler yang mengunjungi tempat tersebut, saya tertarik untuk mengunjunginya. Untuk menemukan tempat ini sangatlah mudah bisa naik KTM komuter dari KL central sampai pemberhentian paling akhir. Waktunya berkisar 20-25 menit dengan biaya  20rb sja. Tapi untungnya, saya dijemput teman dari airport ke tempat tersebut.

Batu Caves merupakan salah satu tempat wisata batu kapur yang ada di Selangor, Malaysia. Di lokasi tersebut terdapat satu patung besar berwarna emas yang berdiri dengan kokohnya. Dia adalah patung dewa Murugan. Dewa perang dari kalangan orang Tamil – India. Dewa yang mencerminkan kebaikan, usia muda, dan kekuatan serta dianggap sebagai sang penakluk kejahatan. Dewa Murugan juga dikenal dengan nama  lain yaitu Skanda, Kumara, dan Subramaniam.

2015-01-24-20-10-30_deco
Me and Murugan

Tiba di sana, saya langsung mengeksplor kawasan itu. Suasana kali itu sangat ramai pengunjung dan terlihat banyak orang Tamil disana. Saya kemudian mulai jalan mendekat ke patung Murugan. Patung itu tingginya mencapai 42,7 meter. Patung Murugan yang tertinggi di Malaysia dan tertinggi kedua di dunia.

Kemudian setelah itu saya mencoba untuk melihat gua yang ada di bukit kapur. Untuk mencapai gua tersebut, saya harus melalui 272 anak tangga. Tanpa pikir panjang, saya pun langsung ke sana. Melewati ratusan anak tangga tentunya lelah, akan tetapi, setelah menoleh ke belakang ,pemandangan dari tempat tersebut sangat indah.

tiba di gua setelah melewati 272 anak tangga
tiba di depan gua setelah melewati 272 anak tangga

Setelah saya melihat-lihat di dalam gua, saat menuruni anak tangga, terlihat banyak sekali orang India Tamil yang berjalan menuju ke Goa. Ada yang terlihat memandu anaknya, ada yang membawa kaleng susu di atas kepala, dan ada juga yang membawa semacam kerangka dari kayu dan besi yang dibopong menuju Goa. Cek per cek, ternyata ada perayaan besar. Wah wah, sangat beruntung sekali saya melihat dan menyaksikan perayaan festival paling sakral bagi Hindu Tamil. Festival itu adalah Festival Thaipusam. Festival ini merupakan perayaan tahunan yang digelar pada bulan Januari sampai awal February. Thaipusam berasal dari kata Thai artinya eek  (just kidding), nama bulan ke sepuluh di kalender Tamil; sementara Pusam adalah salah satu nama bintang. Kalau di dalam zodiak dikenal dengan nama Cancer.

Gambar di atas merupakan satu orang Hindu Tamil pembawa kavadi. Kavadi dilengkapi potongan kayu untuk tumpuan di bahu yang dihias dengan bunga dan bulu merak, serta sebagian disemati duri yang menusuk tubuh. Beratnya bisa mencapai 40 kilogram dengan panjang empat meter. Dewa Murugan juga mengatakan bahwa siapa saja yang datang mempersembahkan kavadi kepadanya, maka akan mendapatkan berkah darinya. Pada bagian atas terdapat bulu merak yang diyakini sebagai sosok Tuhan kalangan Tamil. Sosok Tuhan itu adalah Gauri yang tidak lain adalah ibu dari Dewa Murugan. Kavadi adalah istilah yang berarti “beban” atau secara harfiah berarti “berkorban di setiap langkah”. Tidak semua orang bisa membawa kavadi. Seorang pembawa kavadi harus melakukan ritual khusus, seperti menjalankan “selibat”, tidak minum alkohol, diet vegetarian dan puasa khusus. Ini dilakukan sebagai bentuk pembersihan diri.

Menghabiskan berjam-jam ditempat ini tidak membosankan bagi saya. Perjalanan sehari untuk melihat batu caves, Dewa Murugan ternyata mermbawa pengetahuan baru dan tentunya pengalaman baru secara tidak sengaja melihat satu acara festival tahunan yang sakral bagi kaum Hindu Tamil.

Anak bayi yang dibopong ke dalam gua
Anak bayi yang dibopong ke dalam gua
Jpeg
Anak India Tamil yang ikut perayaan Thaipusam
salah satu penjual susu dan bunga yang ada di acara festival.
salah satu penjual susu dan bunga yang ada di acara festival.
suasana dalam gua
suasana dalam gua