Kuliah Kerja (tak) Nyata

 

Pikiran ku dua minggu belakangan ini terus tertuju seakan akan dihantui sama praktik KKN (Kuliah Kerja Nyata) di salah satu Perguruan Tinggi Swasta. Sebenarnya udah lama mau nulis tentang ini cuma sedikit mengidap penyakit “ketermalasan” gaes. Tapi setelah tanpa sengaja mendengar LAGI secara langsung “ketidakbecusan” salah satu kampus dari teman saya yah sepertinya tidak ada salahnya jika saya sedikit berargumen disini.

well saya berkicau di sini tentang Ka Ka En aka KKN aka Kuliah Kerja Nyata di salah satu perguruan tinggi swasta yang ada di kampung saya. Setelah mendengar beberapa orang yang kebetulan adalah alumni dari kampus ;sebut saja kampus M- membuat saya sedikit geram dan kecewa. KENAPA?

to the point aja. Awalnya waktu saya bekerja sebagai kasir di salah satu perusahaan leasing beberapa tahun lalu, ada satu nasabah cowo yang saat itu sedang membayar kreditannya ,dan entah kenapa kami sedikit berbincang saling tanya kampus dan sbg. Percakapan nya kaya gini :

Versi Narasumber 1

Saya : ” oh ..sudah mau KKN..KKN nya dimana nantinya?”

Cowo : ” di Jawa, Jakarta,Bandung Jogja..dll..inshaAllah minggu depan berangkat”

Saya : ” waow keren.. ..bayar berapa? berapa lama?”

Cowo :” 6 juta selama seminggu “

saya: ” lokasinya memang harus di sana? kalo nggak ikut gimana?”

cowo :” iya disana.. kalo ng ikut yah tetap harus bayar. Selisihnya cuma sejuta, jadi mending ikut. Saya aja sampai jual motor karena duit ng ada”

APA PIKIRAN KALIAN SETELAH DENGAR KALIMAT SI COWO INI?

guwa langsung ngomong ANJRIT !!

=====================================

Versi Narasumber 2 

ceritanya lagi ngopi dan berbincang seperti ini:

saya :  ” Dengar dengar KKN di kampus mu di Jawa kan?

Cowo : “iyyah.. kunjungi beberapa kota Jakarta,Surabaya,Bandung,Jogja..”

saya : ” weitss.. gimana akomodasi dan pelayanan disana dari pihak kampus? “

Cowo : ” wah..hancur..tersiksa.. dalam bus berdesakdesakan panas, semuanya serba terburu-buru, makanan juga ala kadarnya banget.Tidak sebanding dengan budget yang disetor. Keliling kesana kemari hanya liburan ..total liburan aja ..kunjungi UGM juga. Tapi sebagian besar waktu dipakai di jalan itu terburu-buru, kunjungi tempat belanja, liat kota dsb”

saya cuman bisa bilang WOW THE F! KKN macam apa ini? untuk mengisi secuil SKS itu hanya diisi dengan liburan seperti itu? banyak JUTA pulak! EDAN kan?

bayangin gaes, gimana buat mahasiswa yang nggak punya duit ,orang yang sama sekali nggak punya apa-apa, bagus kalo motor dijual, tapi kalo yang nggak punya motor?jual Tipi’, kasur, minjem duit di tetangga atau jaminin  BPKB mereka di kantor guwe? kalo mereka yang cuma sewa rumah nya saja pusing untuk nutupin per bulannya? gimana kalo mahasiswa di Kampus itu yang nggak punya orangtua sebagai tempat mereka minta? gimana kalo mereka yang cuma jagain warnetnya orang sementara difardhu-kan membayar sekian juta itu untuk seminggu ?

apa yang mereka dapat? saya berani deh debat di depan mereka ..mereka nggak dapat apa-apa. Yah, pengalaman? okeh pengalaman ke luar Sulawesi,pengalaman yang nunggu rombongan lain di bandara selama beberapa jam. Pengalaman melihat UGM secara langsung, pengalaman liat lampunya Monas. Pengalaman keliling di Suramadu belanja oleh-oleh.

BUT remember.. this is a KKN not a Holiday. Tapi tahu nggak sih sebenarnya KKN itu apa? pihak kampus M ini tahu nggak sih Tujuan dan sasaran KKN itu apa? Apa hanya ingin mau DIBILANG punya hi-prestise ,mahasiswa nya KKN di Jawa? oh C’mon!

Biar saya perjelas sedikit. Setahu saya KKN itu bagian wajib dari perkuliahan dimana para mahasiswa ditempatkan di suatu tempat tertentu yang fokus mengabdi -berinteraksi dengan masyarakat sesuai disiplin ilmu mereka. Mengabdi dalam artian do something for the society. Diadakan program-program kerja yang membantu atau malah menginvent sesuatu untuk orang banyak. 

Terus terang sistem KKN di kampus M itu cukup memprihatinkan.Sudah sebandingkah ilmu yang mereka dapat dengan  almamater yang melekat di badan mereka selama seminggu itu? Kota ini punya cukup  banyak desa yang bisa dijadikan sebagai sasaran Kuliah Kerja Nyata. Pengabdian ke masyarakat  saya pikir jauh lebih penting, menyenangkan dan membanggakan ketimbang tour itu. Hal-hal kecil di lingkungan kita bisa maju dengan otak-otak yang dibawa para kaum akademis. Bukan semata-mata hanya menjunjung gengsi dan praktek “nguras uang” belaka. Ini sudah kelewatan banget. Entah siapa yang pertama kali ngusulin sistem KKN seperti itu. Saya aja cuma bayar sekian ratus ribu selama 2 bulan buat KKN. Ini JUTA bo’ J- U -T -A. Untuk sekelas SWASTA emang kedengaran hi-cost tapi nggak semua yang kuliah disitu ekonominya High. Alangkah bagusnya kalau pihak kampus merubah sistem KKN seperti ini .Berembuk lah wahai petinggi kemahasiswaan, kalian butuh alumni yang seperti apa? ciptakan alumni macam apa?

 

PS :

Kali kali aje pihak kampus M itu butuh pendamping mahasiswa untuk KKN selanjutnya, saya siap jadi relawan… kan tinggal dampingi,kunjungi tempat, foto,cabutttt __LOL

 

Tulisan di atas guwe buat dengan sesadar-sadarnya tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun, murni dari lubuk hati saya yang dalemnya sedalem sumur di belakang rumah guwe. Jika ada kesamaan nama,tokoh,tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah semata mata,sehidung hidung, seupil upil kebetulan yang saya sengajakan.:P

 

 

 

 

:

PERHATIKAN INI JIKA BEPERGIAN KE INDIA

Tentu sangat bermacam-macam kejadian yang dialami setiap para pelancong. Emosi bercampur aduk ketika bepergian bermil-mil jauhnya dari rumah membawa sensasi tersendiri bagi para traveler. Saya misalnya yang backpacking ke India bulan July 2014 lalu, banyak hal, ilmu, pelajaran hidup yang saya dapatkan ketika berkunjung kesana. Berat rasanya meninggalkan satu moment paling sakral dengan keluarga yaitu, lebaran idul fitri. Yah, lebaran yang harusnya mudik, kumpul dengan keluarga besar malah saya lakukan sebaliknya, jauh dari rumah, mudik ke negara lain.*tepokjidat

Kali ini saya akan membagikan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan ketika bepergian ke India berdasarkan pengalaman yang saya alami.

  1. INGAT KESEHATAN

Hal ini sangat penting karena makanan di India sangat berbeda dengan makanan kita sehari-hari. Penuh dengan rempah-rempah yang tajam dan khas. Berbagai macam hidangan dari yang manis semanis-manisnya sampai dengan yang pedis dan nggak bisa tertelan di tenggorokan. Ada pelancong yang kerap kali terkena delhi belly´ alias mencret. Pernah selama saya disana, saya nyaris pingsan, saking panasnya sampai harus membatalkan puasa saya karena kepala saya sudah mutar-mutar,penglihatan saya sudah gelap dan kabur. Suatu malam juga di kereta, saya tiba-tiba demam dan untung ada obat yang siap sedia. Makanya sangatlah perlu membawa obat-obatan,obat diare, minyak kayu putih, obat demam, sakit kepala, fresh care,masker, tisu basah, hand sanitizer.Sekedar informasi, di sudut –sudut jalan di India berbau pesing. Dimana-mana bisa terlihat orang yang pipis sembarangan. Jadi jangan heran kalau ke India bau pesingnya nampar banget ke idung.

2. CETAK TIKET

 

airasia

Biar saat di imigrasi mudah dan lancar, bagi yang mengurus VOA (Visa ON Arrival) harus mencetak tiket pulang. Pengalaman kemarin, teman saya tidak mencetak sampai-sampai berdiam lama dan harus beradu kata dengan petugas imigrasi karena urusan tidak mencetak tiket pulang. Selain tiket pulang petugas juga meminta print-an bookingan hotel. Jadi Ingat, CETAK !

3. MUSIM PANAS,ADA SUNBLOCK

Musim panas di India luar biasa panas, teriknya minta ampun. Bisa sampai 40 derajat. Muka saya sampai terbakar dan radang saking panasnya. Pernah saya perhatikan di sekitar bawah mata saya muncul benjolan-benjolan seperti habis di gigit semut. Mungkin karena tidak memakai sunblock atau krim wajah Syahrini yang saya pakai  tidak cocok melawan panas yang ekstrim.

4. BELI SIMCARD

Penggunaan ponsel dan layanan internet sangat bakal membantu kita dalam bepergian. Browsing untuk keperluan traveling, aktif di SOSMED, komunikasi dengan keluarga dan teman sangat dibutuhkan. Untuk penggunaan layanan internet menggunakan provider dari simcard yang kita punya di Indonesia bakal memakan biaya yang sangat banyak. Untuk berhemat sebaiknya membeli simCard di negara yang kita kunjungi.Di India, provider yang terkenal dan bagus adalah Airtel dan Vodafone. Disediakan berbagai macam paket sesuai dengan kebutuhan masing-masing traveler.

5. TAWAR BARANG pakE SADIS

Membeli barang pasti mutlak di lakukan jika bepergian kemana-mana. Entah itu keperluan sehari-hari traveling, makan, transportasi, oleh-oleh segala macam harus dengan nyali yang besar. Pedagang di India rata-rata menaikkan harga jualannya bisa sampai 7x lipat dari harga seharusnya. Saya pernah membeli satu celana yang dari harga 500rupee menjadi 150 rupe saja, dan pernah juga membeli kain sari buat oleh-oleh dari harga 900rupee menjadi 300 rupee. HEBAT KAN? *kibasponi.

Sampai suatu hari saya pernah dikejar sama penjual saking ngototnya minta diturunin harga barangnya. Sudah memasang tampang kaku, keras kepala, no ekspresi toh akhirnya penjualnya juga menyerah. SADISSS !! haha

6. SENYUM SECUKUPNYA, RAMAH SEPERLUNYA

Kebanyakan jika bepergian kita harus bersikap ramah,supel ke warga lokal. Kali ini saya yang orangnya suka nyengir,senyum lebar akhirnya mendadak menjadi agak dingin. Sebagai traveler cewek harus hati-hati soalnya laki-laki India banyak yang iseng dan jahilin orang asing. Tentu saja nggak harus memasang tampang dingin selama traveling, untuk sikap ini saya berlakukan di tempat-tempat yang ramai, misalnya di pinggir jalan besar, dalam stasiun, pasar,dalam kereta, dan MRT.

7. Tas ANTI-THEFT

 

money belt

Tempat uang,kredit card,passport haruslah sangat aman tempatnya. Jangan sekali-kali menyimpan benda-benda vital tersebut di backpack anda. Dianjurkan untuk membeli fanny pack, belt money, neck pouch, atau leg pouch biar aman dari pencuri. Ada beragam jenis safety wallets kog’, tergantung dari traveler. Mau yang anti air juga ada.

Melihat kondisi di India sangat padat, standar hidup yang tergolong rendah, kriminal semakin meraja lela juga. Jadi tetap waspada. Alhamdulilah selama disana, nggak ada satu barang pun dan se rupee pun yang kecolong. 😀 Intinya, jika ingin keluar yah jangan banyak tingkah dan harus terus mengecek barang-barang berharga itu.

8.BERTANYA ITU PERLU

Tentunya setiap bepergian seringkali dihadapkan dengan situasi dimana kita harus meminta orang lain untuk membantu kita ke tempat yang ingin dituju. Selain mengandalkan google map, bertanya ke orang lokal itu perlu. Bertanyalah ke petugas,polisi atau semacamnya, misalnya saja arah gerbong, platform, counter tiket, atm,nama stasiun,dsb. Bukannya orang India tidak bisa dipercaya, cuman aparat biasanya lebih tahu.Umpamanya kalo nggak ketemu sama aparat petugas, ya pintar-pintarlah bertanya ke orang lokal yang perawakannya bisa untuk di tanyai,misalnya orang yang perawakannya mirip businessman, mahasiswa, “type pantas” untuk ditanyailah, yang jelas jangan ke kuli atau penjual jajanan di pinggir jalan.

9. AWAS JAJAN SEMBARANGAN !

 

???????????????????????????????

Saya tipe orang yang suka ngemil. Cemilan di India bermacam-macam.Harus lihat-lihat juga kalau ingin merasakan cemilan di India. Misalnya mau makan kacang-kacangan, manisan harus hati-hati untuk membelinya. Pastikan dikemas bersih dan tempat jualannya juga bersih, soalnya banyak pedagang-pedagang yang jualannya nggak ditutup, lalat,debu dimana-mana. Masa mau makan jajanan yang dikerok pake tangan yang kukunya item semua.. huekk !!

10. HINDARI FREE DRINKING WATER

 

???????????????????????????????

Bedanya di India dan Indonesia adalah yang ini. Selalu ada spot FREE DRINKING water yang tersedia. Kali ini jangan sekali-kali meminum air yang disediakan gratis itu. Mending berkorban 2 Rupee untuk sebotol air mineral daripada harus menanggung perut yang bakal melilit sepanjang malam.

11. JELI TRANSPORTASI

 

???????????????????????????????

Jangan TAXI. Pasti mahal dan selama saya disana saya nggak pernah mau naik taxi.Kalaupun itu urgent banget, pilih bajaj saja. Para pengendara bajaj dan bus disana bukan main gilanya. Bisa terlempar sana-sini saking kencangnya. Transportasi di India bermacam-macam, jika tempat yang ingin dikunjungi dekat bisa jalan kaki atau naik becak. Agak jauh bisa naik bus dan bajaj. Kalaupun naik bajaj dan becak harus nawar-nawar juga. Secara mereka tahu yang mana turis mana oranag lokal. Naik Metro juga sangat disarankan. Sangat tepat waktu dan aman.

Pernah saya naik bus tujuan ke Lotus temple, si kondektur minta 10 rupee per orang, tapi untung ada penumpang lain yang ngasih tau untuk bayar 5 rupee saja. Tuh kan? Mau dibegoin.

12. INGAT WAKTU

Bagi traveler cewek mutlak waspada dengan bepergian di malam hari. Di India kerap kali tidak aman untuk turis asing. Pernah suatu malam, pas malam lebaran, saya dan teman saya berkunjung ke tempat pasar malam untuk membeli baju sari buat lebaran besoknya. Sekitar jam 10 malam lewat kami berdua harus ke tempat gang sempit untuk menjahit lengan baju sari kami. Pas saat pulang, didepan kami tiba-tiba ribut, sekelompok laki-laki bergerombol,mabuk, dan berkelahi. Widiiihhhhhh ambil langkah cepat.

13. DO NOT TRAVEL LIKE A TOURIST

Berbaur dengan orang lokal itu penting. Banyak manfaatnya, bisa dikasih makan gratis, dimudahkan masuk kuil, dibantu jadi guide dsb. Banyak pelancong yang stylenya sangat mencolok. Pakaian yang dikenakan, camera terekspos semua. Kalau keihatan mencolok banget, bisa-bisa jadi sasaran empuk. Bisa saja di rampok, dibego-begoin dan dikerumuni para peminta-peminta. Saya kerap kali mengucapkan phrase bahasa India, dan memakai baju sari biar keliatan seperti orang lokal. 😀

PS : Semua tips di atas semata-mata bukan dibuat dengan tujuan untuk memaksa apalagi mengancam. happy traveling !