BACKPACKING 3 NEGARA PART 0

Late post pemirsah. Tapi gpplah yaaa saya share dikit tentang backpacking saya dan teman-teman saya di tahun 2011 April lalu.  (hahaha ngakak,mau nulis apa, udah lupa)

Herewego’

Karena traveling, kami sahabatan. Traveling 3 negara ini membuat kami lebih dekat secara emosional ahahhay. Jadi, saya perginya berempat dengan teman kuliah. Saya, Ahmad Adha, Fia, dan Ahmad Muhaemin. Saya,Ahmad Adha dan Fia satu jurusan di fakultas Sastra Unhas dan Ahmad Muhaemin teman club renang saya kebetulan dari fakultas tetangga, Ekonomi. Ide ini berawal dari Ahmad Adha (panggilannya Dede) yang dapat tiket promo waktu itu. Dia langsung ngajakin saya kebetulan kami sering sekelas dibeberapa mata kuliah. Waktu itu nyari teman traveling laen buat kesana, akhirnya dapat Ahmad Muhaemin dan Fia dari kelas lain. Saya dengan Fia sama sekali nggak kenal nggak tau meskipun satu angkatan di Sastra Inggris. Dede yang kenalin saya dengan Dia. Singkat cerita, berembuk akhirnya jadi. Soal akomodasi semua Dede yang ngatur. Kami tinggal berangkat aja.

Kami berangkat bulan April, issued tiketnya kalau nggak salah bulan January. Jadi selang tiga bulan itu saya, Fia dan Muhaemin siapin passport dan segala macam untuk traveling perdana kita ke luar negeri. Rencananya akan kami habiskan 2 pekan untuk traveling  3 negara. Kebetulan waktu itu saya bertiga (kecuali Muhe yang setaun diangkatan kami) lagi musimnya ngurus skripsi, tapi kami tangguhkan dulu hehee nggak ngejar Wisuda bulan Juni, tapi target bulan September nanti. Biasanya orang nyelesein tugas atau kerjaan dulu baru refreshing, laaah kami mending refreshing dulu baru nyusun. Toh udah ada persetujuan proposal, tinggal penelitiannya doank. hahaha

Finally tiba juga hari yang dinanti-nantikan.Kami berangkat ke Malaysia nggak pake penerbangan langsung dari Makassar. Tapi kami transit dulu di Balikpapan.Tau la yaak backpacker, press budget semaksimal mungkin  hehe.Kebetulan harga tiket dari Balikpapan ke Malaysia lebih murah dibanding dari Makassarnya langsung. Bagusnya lagi, kita bisa sekalian backpacking ke Borneo beberapa hari sebelum ke Malaysia. Saat itu, kami berangkat dari Makassar nggak bersamaan, saya dan Fia terbang duluan, Muhe dan Dede terbang dengan maskapai lain dengan hari yang sama juga.

Meluncurlah saya dan Fia ke Balikpapan. Tiba duluan di bandara Sepinggan. Pertama kali saya ke Borneo seketika cukup takjub juga dengan airportnya yang lumayan bagus dengan dekorasi yang khas dayak gitu. Serba kayu meskipun sedikit gerah dan sempit.Beberapa jam nunggu, akhirnya si Dede dan Muhaemin tiba dengan selamat di Sepinggan. Perasaan senang banget, kegirangan kaya’ nggak ketemu setaon aja. ahah

Disitu kami putuskan untuk mencari tempat nginap yang murah dan nyaman pastinya. Kami keluar bandara berjalan-jalan dan ngambil angkot di tepi jalan sambil noleh-noleh liat penginapan. Udah magrib masih nyari tempat, jalan sambil nentengin barang-barang termasuk bekal. Maklum perdana trip jadi mayan rempong
BTW, bekal kami keren, loh. Ada ikan kering, buras, tempe goreng dan abon. Nyokapnya Fia yang bikin. Thank you Auntie ! 🙂

Sambil jalan, kami liat ada 1  penginapan. Papannya di pinggir jalan, tapi lokasinya harus turun lagi beberapa meter. Cekpercek, toktok, ketemu sama yang punya penginapan. Dia kasih harga lumayan murah dan kamarnya juga luas,  bisa sampe 6 orang di dalam. Rumah panggung nggak keliatan kamar penginapan sih, mirip rumah sendiri yang punya kamar berlebih kali yaa disewain. Rebahan sebentar dan akhirnya kami buka bekal. Bekal yang seharian ditentengin dari Makassar wkwwwkw. (OMG, baru sehari aja, kesan di Borneo nggak bisa dilupain).

Besoknya kami putuskan untuk berjalan-jalan merasakan udara Balikpapan. Makan bakso di sekitar Ewalk, ngemall dan pastinya nggak shopping ahahah. Satu lagi kesan menarik dari kota ini, bersih cuy. Sumpah bersih banget. Makassar kalah jaoh. Bukan 11-12, tapi malah 11-30 haha. Abis muter-muter kami putuskan untuk kembali ke penginapan. See you, Malaysia! 

INDONESIA TEMPO DOELOE

gadis kecil dengan baju adat khas Sulsel

Sekitar 10 bulan yang lalu, saya dengan my bestie mengunjungi exhibition yang diselenggarakan di kota saya sendiri, Watampone. Kebetulan sehari sebelumnya kami (saya dan A.Rio) melihat poster yang lumayan gede’ terpampang di sudut kota. Acara ini terbilang paling langka diselenggarakan, saya malah baru dapat acara kaya ginian di kota saya. It’s been ages. Tema acaranya adalah

“INDONESIA TEMPO DOELOE”

Nagh, dari tagline aja udah pasti kebayang kan bakal kaya gimana? Jadi waktu itu kami putuskan untuk berkunjung di malah hari, sekalian abis ngantor sambil chilling out di exhibition.Kebetulan lokasinya di adakan di museum yang halamannya terbilang cukup luas untuk pajangin beberapa hal tentang Indonesia yang dulu. Pas di entrance, kami langsung di sambut beberapa gadis yang berdandan ala-ala Portugis  dan beberapa lelaki yang berseragam vetran. And This is FREE !!

mau tau apa aja yang saya dapat?__ nih dia :

1940 Motorcycle

Motor yang jadul banget yaak and still awesome. Panitia kebetulan nggak ada yang jagain, mereka waktu itu lagi briefing di sudut lain sementara saya dan teman saya sempatin ngambil gambar ini dulu. Motor kaya’ gitu emank udah jarang atau mungkin malah udah g’ ada yang make kali yaa..

OLD TELEPHONE

 

Old GUNS

 

Jejeran setrika tempo dulu
Uang TEMPO DOELOE
an Awesome old radio
old cameras

 

Serba jadul kan? Mulai dari beragam uang, pistol,telpon,radio, kamera dan setrikaan dipajang dengan sangat-sangat terbuka. I mean, kita langsung bisa nyentuh benda-benda itu, nggak dipajang aja di kotak kaca atau sebagainya. Keren-keren yaa benda dulu. Saya bukan pecinta barang-barang antik, tapi dari acara yang digelar oleh anak-anak kreatif Bone membuka pikiran saya bahwa We have to respect and appreciate about our heritage. Meskipun para leluhur, patriot kita, pahlawan negara kita, orang-orang  tua dulu telah tiada, paling nggak’ benda-benda ini mewakili keberadaan abadi mereka.

satu kutipan yang pas ;

“tak seorangpun pernah dihormati karena apa yang dia terima. kehormatan adalah penghargaan bagi orang yang telah memberikan sesuatu yang berarti”-  

-Calvin Coolidge-presiden ke-30 amerika Serikat.

Menara Ontel
fun

kunjungan yang singkat but impressed me lot. I thank to people who made this amusing exhibition. BIG HUG_________________

 

25 MINUTES LYRIC MLTR

JADUL tapi comfy. One of my fav when I was 12. Diputarin tiap hari sama Om saya. I’m in love with this song. Ceritanya tentang cowo’ yang ditinggal merried sama ceweknya. Paling ironi banget, si cewe bilang ” lu telat 25 menit”. Bisa saja kalau si cowo’ datang 25 menit yang lalu.. si cewe berubah pikiran untuk kembali di pelukan cowo’nya ini. Galau ya pasti galau nih si cewe, udah pake’ baju pengantin, tiba-tiba si cowo’ yang udah pergi jauh dan lamaaaaa eh tiba-tiba nongol di depan dia.  Cedihdeh 🙁

here is the lyric;

After some time I’ve finally made up my mind
She is the girl and I really want to make her mine
I’m searching everywhere to find her again
To tell her I love her
And I’m sorry ’bout the things I’ve done

I find her standing in front of the church
The only place in town where I didn’t search
She looks so happy in her weddingdress
But she’s crying while she’s saying this

Boy I’ve missed your kisses all the time but this is
Twentyfive minutes too late
Though you travelled so far boy I’m sorry your are
Twentyfive minutes too late

Against the wind I’m going home again
Wishing me back to the time when we were more than friends

But still I see her in front of the church
The only place in town where I didn’t search
She looked so happy in her weddingdress
But she cried while she was saying this

Boy I’ve missed your kisses all the time but this is
Twentyfive minutes too late
Though you travelled so far boy I’m sorry your are
Twentyfive minutes too late

Out in the streets
Places where hungry hearts have nothing to eat
Inside my head
Still I can hear the words she said

Boy I’ve missed your kisses all the time but this is
Twentyfive minutes too late
Though you travelled so far boy I’m sorry your are
Twentyfive minutes too late

I can still hear her say…….

EAT PRAY LOVE

Siapa sih yang tidak kenal dengan film si bibir sexy nan lebar Julia Robert ini. Berlatar 3 negara favorit saya;  Italia, India dan Indonesia tercinta. Untuk para traveller senior dan pemula bolehlah melihat sejenak bagaimana sang sutradara mengambil lokasi dengan panorama yang begitu cantik.Ditambah dengan aksi Julia yang WOW banget saat berinteraksi dengan penduduk lokal. Elizabeth Gilbert (Julia Robert) traveling dari Italy (4 bulan), kemudian ke India (4 bulan) dan akhirnya di Bali. Si Eli berkelana demi mencari pengalaman spritual, pengen hidupnya damai dan mendapatkan cinta lagi. Dia bercerai dengan suaminya. Karena galau akhirnya Dia meninggalkan New York.

Bali Bali Bali!

Eli menyewa satu cottage yang perfect buat meditasi. Di Bali, Eli bertemu dengan Ketut, lelaki tua dengan perawakan yang lucu dan cukup fasih berbahasa Inggris. Eli berguru di tempat Ketut dan beberap selang kemudian Eli bertemu dengan Wayan (diperankan oleh Christine Hakim) untuk mengobati lukanya si Eli. Kebetulan si Wayan ini membuka usaha semacam Clinic Herbal. Singkat cerita, si Eli bertemu dengan calon pangerannya. Seorang pengusaha asal Brazil yang sudah cukup lama tinggal di Bali. Kharisma Bali muncul di film ini. Meskipun saya beberapa kali kesana, saya nggak pernah dapat yang namanya “Bali banget”.

Saya suka dengan film ini meskipun plotnya datar-datar aja. Gimanapun Julia Roberts tampil dengan begitu tenang. Saya suka banget dengan lokasi yang ditampilkan Pa’ Sutradara di fim ini seperti Pantai Padang-padang, Bentuyung, Ubud.

Salah satu quote yang paling berkesan dari karakter Elizabeth Gilbert ini adalah

“The only thing more unthinkable than leaving was staying; the only thing more impossible than staying was leaving.”
Elizabeth Gilbert, Eat, Pray, Love

WIND OF CHANGE LYRIC

 

I follow the Moskva
Down to Gorky Park
Listening to the wind of change
An August summer night
Soldiers passing by
Listening to the wind of change

The world is closing in
Did you ever think
That we could be so close, like brothers
The future’s in the air
I can feel it everywhere
Blowing with the wind of change

Take me to the magic of the moment
On a glory night
Where the children of tomorrow dream away
in the wind of change

Walking down the street
Distant memories
Are buried in the past forever
I follow the Moskva
Down to Gorky Park
Listening to the wind of change

Take me to the magic of the moment
On a glory night
Where the children of tomorrow share their dreams
With you and me
Take me to the magic of the moment
On a glory night
Where the children of tomorrow dream away
in the wind of change

The wind of change
Blows straight into the face of time
Like a stormwind that will ring the freedom bell
For peace of mind
Let your balalaika sing
What my guitar wants to say

Take me to the magic of the moment
On a glory night
Where the children of tomorrow share their dreams
With you and me
Take me to the magic of the moment
On a glory night
Where the children of tomorrow dream away
in the wind of change