PERHATIKAN INI JIKA BEPERGIAN KE INDIA

Tentu sangat bermacam-macam kejadian yang dialami setiap para pelancong. Emosi bercampur aduk ketika bepergian bermil-mil jauhnya dari rumah membawa sensasi tersendiri bagi para traveler. Saya misalnya yang backpacking ke India bulan July 2014 lalu, banyak hal, ilmu, pelajaran hidup yang saya dapatkan ketika berkunjung kesana. Berat rasanya meninggalkan satu moment paling sakral dengan keluarga yaitu, lebaran idul fitri. Yah, lebaran yang harusnya mudik, kumpul dengan keluarga besar malah saya lakukan sebaliknya, jauh dari rumah, mudik ke negara lain.*tepokjidat

Kali ini saya akan membagikan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan ketika bepergian ke India berdasarkan pengalaman yang saya alami.

  1. INGAT KESEHATAN

Hal ini sangat penting karena makanan di India sangat berbeda dengan makanan kita sehari-hari. Penuh dengan rempah-rempah yang tajam dan khas. Berbagai macam hidangan dari yang manis semanis-manisnya sampai dengan yang pedis dan nggak bisa tertelan di tenggorokan. Ada pelancong yang kerap kali terkena delhi belly´ alias mencret. Pernah selama saya disana, saya nyaris pingsan, saking panasnya sampai harus membatalkan puasa saya karena kepala saya sudah mutar-mutar,penglihatan saya sudah gelap dan kabur. Suatu malam juga di kereta, saya tiba-tiba demam dan untung ada obat yang siap sedia. Makanya sangatlah perlu membawa obat-obatan,obat diare, minyak kayu putih, obat demam, sakit kepala, fresh care,masker, tisu basah, hand sanitizer.Sekedar informasi, di sudut –sudut jalan di India berbau pesing. Dimana-mana bisa terlihat orang yang pipis sembarangan. Jadi jangan heran kalau ke India bau pesingnya nampar banget ke idung.

2. CETAK TIKET

 

airasia

Biar saat di imigrasi mudah dan lancar, bagi yang mengurus VOA (Visa ON Arrival) harus mencetak tiket pulang. Pengalaman kemarin, teman saya tidak mencetak sampai-sampai berdiam lama dan harus beradu kata dengan petugas imigrasi karena urusan tidak mencetak tiket pulang. Selain tiket pulang petugas juga meminta print-an bookingan hotel. Jadi Ingat, CETAK !

3. MUSIM PANAS,ADA SUNBLOCK

Musim panas di India luar biasa panas, teriknya minta ampun. Bisa sampai 40 derajat. Muka saya sampai terbakar dan radang saking panasnya. Pernah saya perhatikan di sekitar bawah mata saya muncul benjolan-benjolan seperti habis di gigit semut. Mungkin karena tidak memakai sunblock atau krim wajah Syahrini yang saya pakai  tidak cocok melawan panas yang ekstrim.

4. BELI SIMCARD

Penggunaan ponsel dan layanan internet sangat bakal membantu kita dalam bepergian. Browsing untuk keperluan traveling, aktif di SOSMED, komunikasi dengan keluarga dan teman sangat dibutuhkan. Untuk penggunaan layanan internet menggunakan provider dari simcard yang kita punya di Indonesia bakal memakan biaya yang sangat banyak. Untuk berhemat sebaiknya membeli simCard di negara yang kita kunjungi.Di India, provider yang terkenal dan bagus adalah Airtel dan Vodafone. Disediakan berbagai macam paket sesuai dengan kebutuhan masing-masing traveler.

5. TAWAR BARANG pakE SADIS

Membeli barang pasti mutlak di lakukan jika bepergian kemana-mana. Entah itu keperluan sehari-hari traveling, makan, transportasi, oleh-oleh segala macam harus dengan nyali yang besar. Pedagang di India rata-rata menaikkan harga jualannya bisa sampai 7x lipat dari harga seharusnya. Saya pernah membeli satu celana yang dari harga 500rupee menjadi 150 rupe saja, dan pernah juga membeli kain sari buat oleh-oleh dari harga 900rupee menjadi 300 rupee. HEBAT KAN? *kibasponi.

Sampai suatu hari saya pernah dikejar sama penjual saking ngototnya minta diturunin harga barangnya. Sudah memasang tampang kaku, keras kepala, no ekspresi toh akhirnya penjualnya juga menyerah. SADISSS !! haha

6. SENYUM SECUKUPNYA, RAMAH SEPERLUNYA

Kebanyakan jika bepergian kita harus bersikap ramah,supel ke warga lokal. Kali ini saya yang orangnya suka nyengir,senyum lebar akhirnya mendadak menjadi agak dingin. Sebagai traveler cewek harus hati-hati soalnya laki-laki India banyak yang iseng dan jahilin orang asing. Tentu saja nggak harus memasang tampang dingin selama traveling, untuk sikap ini saya berlakukan di tempat-tempat yang ramai, misalnya di pinggir jalan besar, dalam stasiun, pasar,dalam kereta, dan MRT.

7. Tas ANTI-THEFT

 

money belt

Tempat uang,kredit card,passport haruslah sangat aman tempatnya. Jangan sekali-kali menyimpan benda-benda vital tersebut di backpack anda. Dianjurkan untuk membeli fanny pack, belt money, neck pouch, atau leg pouch biar aman dari pencuri. Ada beragam jenis safety wallets kog’, tergantung dari traveler. Mau yang anti air juga ada.

Melihat kondisi di India sangat padat, standar hidup yang tergolong rendah, kriminal semakin meraja lela juga. Jadi tetap waspada. Alhamdulilah selama disana, nggak ada satu barang pun dan se rupee pun yang kecolong. 😀 Intinya, jika ingin keluar yah jangan banyak tingkah dan harus terus mengecek barang-barang berharga itu.

8.BERTANYA ITU PERLU

Tentunya setiap bepergian seringkali dihadapkan dengan situasi dimana kita harus meminta orang lain untuk membantu kita ke tempat yang ingin dituju. Selain mengandalkan google map, bertanya ke orang lokal itu perlu. Bertanyalah ke petugas,polisi atau semacamnya, misalnya saja arah gerbong, platform, counter tiket, atm,nama stasiun,dsb. Bukannya orang India tidak bisa dipercaya, cuman aparat biasanya lebih tahu.Umpamanya kalo nggak ketemu sama aparat petugas, ya pintar-pintarlah bertanya ke orang lokal yang perawakannya bisa untuk di tanyai,misalnya orang yang perawakannya mirip businessman, mahasiswa, “type pantas” untuk ditanyailah, yang jelas jangan ke kuli atau penjual jajanan di pinggir jalan.

9. AWAS JAJAN SEMBARANGAN !

 

???????????????????????????????

Saya tipe orang yang suka ngemil. Cemilan di India bermacam-macam.Harus lihat-lihat juga kalau ingin merasakan cemilan di India. Misalnya mau makan kacang-kacangan, manisan harus hati-hati untuk membelinya. Pastikan dikemas bersih dan tempat jualannya juga bersih, soalnya banyak pedagang-pedagang yang jualannya nggak ditutup, lalat,debu dimana-mana. Masa mau makan jajanan yang dikerok pake tangan yang kukunya item semua.. huekk !!

10. HINDARI FREE DRINKING WATER

 

???????????????????????????????

Bedanya di India dan Indonesia adalah yang ini. Selalu ada spot FREE DRINKING water yang tersedia. Kali ini jangan sekali-kali meminum air yang disediakan gratis itu. Mending berkorban 2 Rupee untuk sebotol air mineral daripada harus menanggung perut yang bakal melilit sepanjang malam.

11. JELI TRANSPORTASI

 

???????????????????????????????

Jangan TAXI. Pasti mahal dan selama saya disana saya nggak pernah mau naik taxi.Kalaupun itu urgent banget, pilih bajaj saja. Para pengendara bajaj dan bus disana bukan main gilanya. Bisa terlempar sana-sini saking kencangnya. Transportasi di India bermacam-macam, jika tempat yang ingin dikunjungi dekat bisa jalan kaki atau naik becak. Agak jauh bisa naik bus dan bajaj. Kalaupun naik bajaj dan becak harus nawar-nawar juga. Secara mereka tahu yang mana turis mana oranag lokal. Naik Metro juga sangat disarankan. Sangat tepat waktu dan aman.

Pernah saya naik bus tujuan ke Lotus temple, si kondektur minta 10 rupee per orang, tapi untung ada penumpang lain yang ngasih tau untuk bayar 5 rupee saja. Tuh kan? Mau dibegoin.

12. INGAT WAKTU

Bagi traveler cewek mutlak waspada dengan bepergian di malam hari. Di India kerap kali tidak aman untuk turis asing. Pernah suatu malam, pas malam lebaran, saya dan teman saya berkunjung ke tempat pasar malam untuk membeli baju sari buat lebaran besoknya. Sekitar jam 10 malam lewat kami berdua harus ke tempat gang sempit untuk menjahit lengan baju sari kami. Pas saat pulang, didepan kami tiba-tiba ribut, sekelompok laki-laki bergerombol,mabuk, dan berkelahi. Widiiihhhhhh ambil langkah cepat.

13. DO NOT TRAVEL LIKE A TOURIST

Berbaur dengan orang lokal itu penting. Banyak manfaatnya, bisa dikasih makan gratis, dimudahkan masuk kuil, dibantu jadi guide dsb. Banyak pelancong yang stylenya sangat mencolok. Pakaian yang dikenakan, camera terekspos semua. Kalau keihatan mencolok banget, bisa-bisa jadi sasaran empuk. Bisa saja di rampok, dibego-begoin dan dikerumuni para peminta-peminta. Saya kerap kali mengucapkan phrase bahasa India, dan memakai baju sari biar keliatan seperti orang lokal. 😀

PS : Semua tips di atas semata-mata bukan dibuat dengan tujuan untuk memaksa apalagi mengancam. happy traveling !

KHIDMATNYA BERKUNJUNG KE LOTUS TEMPLE, NEW DELHI

THE ESSENCE OF ALL THE MESSENGERS OF GOD IS ONE AND THE SAME

 

Berkunjung ke New Delhi sepertinya tidak afdal jika tidak ke Lotus Temple. Sesuai namanya, bangunannya pun berbentuk bunga lotus. Saya dan teman saya tiba sekitar jam 1 siang. Antrian waktu itu cukup panjang dan semua pengunjung di larang membawa makanan dan minuman. Sangat sayang untuk dilewati soalnya bangunan mahakarya ini sangat berarti dan gratis pula. Baha’i House of Worship adalah nama lain dari Lotus temple. Sekitar 100 meter pengunjung harus melepaskan alas kaki sebelum masuk ke kuil. Taman disekitar temple sangat luas dan bersih. Kami para pengunjung di bagi dalam beberapa kelompok untuk masuk ke dalam temple. Sekedar informasi bahwa Lotus Temple ini dibangun pemerintah India sebagai tempat peribadatan, berarsitektur kontemporer yang berbeda dengan temple-temple lainnya.

Adalah Baha’I yang terbuka pada semua agama. Menurutnya keyakinan akan adanya Tuhan tidaklah harus dipersempit oleh suatu kotak agama. Menurut mereka sebuah ritual keagamaan pun tidak perlu dilakukan. Maka dari itu semua pengunjung bisa beribadah di dalam temple.

LOTUS TEMPLE
LOTUS TEMPLE

Saya dan teman saya tidak menggunakan jasa guide waktu itu. Saya hanya mengambil selembaran yang diberikan gratis di tempat itu. Selebaran itu menjelaskan tentang Baha’I, pandangan akan agama serta Lotus Temple itu sendiri. Bangunan ini bukan sembarang bangunan. Semua sudut bangunan memiliki arti. Terdapat 9 kolam yang mengelilingi bangunan. Bunga lotusnya terdiri dari 3 tingkat kelopak yang masing-masing tingkat ada 9 kuntum. Bangunan yang serba 9. Konon katanya, orang India meyakini bahwa angka 9 itu adalah angka keberuntungan. Mahakarya ini jelas sudah mengambil banyak hati para pengunjung. Bukan hanya saya yang sangat takjub ketika melihatnya dari kejauhan. Lotus raksasa yang berdiri kokoh dan megah.

Sebelum masuk ke dalam, tiap kelompok diberi arahan-arahan yaitu

  1. Dilarang bersuara keras di dalam kuil
  2. Tidak boleh mengambil gambar
  3. Dilarang keras untuk mengambil video

 

BAHA'I HOUSE OF WORSHOP
BAHA’I HOUSE OF WORSHOP

Setelah giliran kelompok saya yang masuk, kami pun digiring ke tempat duduk. Isi dari temple ini mirip aula. Deretan kursi kayu yang tersusun melengkung (mirip di stadion) dan altar yang cukup besar. Saya tidak mencermati sekali detail bangunan dalamnya. Semua hening, sunyi senyap dan perasaan yang sangat tenang. Saya pun segera duduk di sebelah teman saya sambil menundukkan kepala untuk berdoa. Sekitar 12 menit kemudian, kami keluar dan bersenda gurau di pinggir kolam.

Betapa menyenangkannya mengetahui satu warisan budaya yang sangat membuka mata dan pikiran. Bukan hanya tentang agama, kasta, bangunan, sejarah, tetapi bagaimana saya yakin bahwa kita semua itu sama di mataNya.

SALAH SATU KOLAM YANG MENGELILINGI LOTUS TEMPLE
SALAH SATU KOLAM YANG MENGELILINGI LOTUS TEMPLE
KEPERCAYAAN BAHA'I
KEPERCAYAAN BAHA’I

PESONA SI CANTIK PENANG,MALAYSIA

Setelah beberapa hari di Selayang, kami putuskan untuk ke daerah Penang. Penang atau dikenal dengan nama kota George town. Disana kami ingin bertemu dengan salah seorang temannya Dede, namanya Ash. Kami bertemu di salah satu warung. Sambil nunggu Ash, kami nikmatin dulu nasi lemak dan teh tarik yang lumayan murah dan wuenak. Nggak sah kalo nggak nyobain kulinernya orang Malay.

Ash datang dan beberapa selang sambil kenalin diri, ngobrol-ngobrol ,akhirnya kami menuju rumahnya. Lumayan jauh naik mobilnya Ash. Kami menyebrang menuju George Town. Kota kecil yang hangat dan cantik. George town adalah ibu kota Penang. Disana katanya surge para pecinta makanan dan selain itu kita juga disuguhi dengan bangunan-bangunan tua yang memajang romantisme peninggalan Inggris masa lampau. Bagi yang ingin bulan madu atau mungkin pre-wed sepertinya cocok banget di tempat ini. Waktu itu kami tibanya malam hari dan tidak terlalu melihat jelas pemandangan-pemandangan cantik yang dipaparkan setiap gedung-gedung tua. 

Keesokan harinya barulah kami diajak untuk berkeliling di kota cantik ini. Bersih,nggak bising dan pokoknya bikin betah. Kami mengunjungi beberapa kantor-kantor pemerintahan, pelabuhan dan juga shopping centre. Tidak heran jika kota Penang ini menjadi salah satu titik UNESCO yang ada di Malaysia selain Malaka. Jadi keaslian dan keorisinilan (sama aja kelessss) tidak bisa di rubah.Setelah berkeliling di kota kami pun kembali ke rumah dan bersiap-bersiap untuk makan malam. Makan malamnya tomyam. Makanan khas Thailand. Kami diajak ke salah satu restoran yang ada di kota. Setelah itu kami bertiga diajak ke toko bunga milik mamahnya teman saya. Setibanya disana kami dikasih oleh-oleh yang sangat lucu.  

 

DI SUDUT KOTA
DI SUDUT KOTA

cuticuti (8)

DINNER TIME
DINNER TIME

Too soon to leave. Kota Penang memang tidak terlalu luas untuk dijelajahi, bisa memerlukan beberapa jam saja. Akan tetapi romantisme sejarah yang berdiri kokoh disana membuat saya berat untuk melangkahkan kaki ke tempat lain.

PUASA DI NEGERI ORANG

 

23 July 2014

Saya dan sahabat saya Dede berangkat dari Makassar- Kuala Lumpur pukul 5:45 sore. Kebetulan kami sedang menunaikan ibadah puasa Ramadhan. Sebelum on board, saya jajan dulu buat berbuka puasa nanti.  Celakanya petugasnya tidak mengijinkan saya masuk dengan makanan dan minuman yang saya baru beli. Meskipun udah dibilangin buat kami berbuka nanti,tetap nggak dibolehin. Saat menuju ke pesawat, terpaksa dengan berat hati jajanan sekantong plastik saya berikan ke petugas. Seketika lemas, lunglai, mengelus dada,bayangan untuk meneguk keras minuman dingin pupus sudah *sakitnya tuh disini

Hampir sejam lebih di pesawat, kami berdua menonton serial favorit kami berdua, Two Broke Girls. Sekitar 2 episode yang terlewatkan, akhirnya kami memutuskan untuk berbuka puasa soalnya langit sudah gelap. Dengan mengandalkan feeling dan  gelapnya warna langit. Ya kan nggak mungkin dengar suara adzan di pesawat. Ponsel juga off. Akhirnya kami membuka bekal yang dibawa dari rumah, donat kampung dan bubur kacang ijo. Ada yang kurang. Yes, air minum. Weleh-weleh. Pengen beli air tapi flight attendantnya masih jauh di depan. Tanpa mikir panjang, kami berdua berbuka puasa tanpa minum air. Alhamdulillah, tetep nikmat. Nggak lama pramugarinya udah datang dengan “gerobaknya”, Dede beli air mineral dan teh dingin. Nikmatnya double!

Sambil melanjutkan kembali tontonan kami, tiba-tiba keluarlah sepatah kalimat (singkatnya seperti ini kalo di bahasa Indonesiakan)

“ Bagi para penumpang muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa, waktunya untuk berbuka puasa__terima kasih”

____Serentak kami bertatapan dan tertawa keras haha______

Sekitar jam 9 malam tiba di KLIA, kami mengambil bus untuk ke KL sentral. Tiba di KL Sentral kami memutuskan untuk makan kembali. Kembali menikmati trip 3 tahun lalu, di tempat yang sama, warung pinggir jalan. Kami pesen nasi bujang (2,5 RM) dan teh tarik (2RM). Sembari menunggu sahabat kami yang satu lagi dari Jakarta, kami mencari tempat yang bisa dipakai untuk online. Akhirnya kami memutuskan untuk ke Old Town White Coffee seberang jalan pojok sekitar tempat warung tadi.

Kabar dari teman yang harusnya bertemu sebelum jam 12 malam, memutuskan kami untuk kembali mencari ke KL Sentral lagi. Soalnya cafenya juga sudah mau tutup. Berkeliaran tengah malam, bolak balik sana sini, si FIA (sahabat kami) belum ketemu. Kontakan di Line juga nggak berhasil soalnya bad network.

Udah kecapean akhirnya kami mencari penginapan disekitar warung tadi. Ketemu namanya Central Longe. Dede yang ngurus, berbicara  dengan si recepsionis yang tak berbaju (orang India kayanya). Dapatlah 120 RM /3 orang, free Wi-Fi, 2 beds, hot water, AC, breakfast dan check out jam 6 Sore.

Pukul 3 pagi setelah chattingan, akhirnya saya yang keluar mencari si Fia (katanya sudah ada di sekitar café tadi. Jalan raya sudah tidak lagi ramai dilalui kendaraan, lampu jalan yang remang-remang menambah suasana sedikit mencekam. Tibalah sosok yang saya kenal tertangkap dari mata saya. Akhinya saya berteriak “ FIAAAAAAAA”. 

Tik tok tik tok

Waktunya sahur (5:55 pagi). Tadinya malas untuk makan sahur, tapi mencium aroma pop mie soto yang disiram Dede langsung auto ngiler. Abis sahur, shalat dan tidur.

Sekitar pukul 1 siang, kami bertiga dengan riangnya meluncur ke Twin Tower. Wah, ternyata  banyak yang berubah di sana. Sekitar jam 4 sore kembali ke penginapan untuk beberes. Kami merapikan semua barang-barang, mengisi air mineral sebanyak-banyaknya (gratis,lumayan buat buka nanti). Keluar dari penginapan,  ada banyak lapak yang jual berbagai  jajanan. Kami memilih bekal untuk berbuka (Dede yang traktir) dan berjalan ke KL Sentral. Tiba di sana, kami membeli tiket bus (10 RM) untuk ke bandara. Kali ini buka puasanya di bus dan dan kali ini juga nggak bakal salah lagi jadwal berbukanya.

Sampai di bandara sekitar 8:30 malam. Kami check-in dan tau tau over bagasi ! yang harusnya 25kg bengkak menjadi 29,1kg. How come? Dengan mundur perlahan darai counter, jurus ampuh pun segera diambil. 

BONGKARRRRRRRRR!!!!! Pakai ini pakai itu, ambil ini ambil itu, masukkan ini, keluarin itu. dan berhasil. Kami menuju ke pesawat jam 9:30 malam.

Oh iya, tambahan, ternyata jarak dari tempat check-in ke gate  jauh coy. Nggak masalah jug,  sih sambil liat-liat isi bandara. Pesawat take off 10:25 malam and…

FASTEN THE SEATBELT, READY TO GO TO INDIA

wooohoooooooooooooooooooo! 😉

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ADA GURUN DI PANTAI MARINA,CHENNAI

Berkunjung ke India Selatan adalah itinerary terakhir saya setelah menjelajahi kota lain. Ialah Chennai dan Tiruchirapphali. Saya berangkat dari stasiun New Delhi ke Chennai, Tamil Nadu selama 32 jam dengan kereta. Bayangkan begitu jauhnya jarak dari Delhi ke Chennai. Biaya tiket tatkal  2.200 rupee kelas AC 3 tier. Untuk mendapatkan tiket itu juga sudah mepet banget mengingat saya harus sudah meninggalkan India 3 hari kedepan. Naik kereta saja butuh hampir 2 hari . Saya tidak memilih pesawat karena mahal. Tiba di stasiun Chennai saya menunggu teman untuk menjemput saya. Sekitar 30 menit menunggu, akhirnya teman saya pun datang dan langsung membawa saya ke guesthouse milik perusahaan tempat dia kerja (baca: gratis).

JAUH BANGET
JAUH BANGET

Chennai di mata saya terlihat seperti kota Makassar. Luas, padat, messy dan terlihat beberapa gedung-gedung yang tinggi. Yang membedakan adalah kuil saja. Hampir disetiap sudut jalan ada kuil.  Tiba di guest house, saya ngobrol dengan teman saya sambil membereskan isi ransel yang sudah nggak karuan. Tidak lama kemudian, teman saya pamit untuk melanjutkan kerjannya yang sempat terdistrak karena saya.  Kita janjian untuk hangout jam 7 malam.  Sebelum Dia kembali bekerja, Dia menyempatkan untuk beliin saya makanan yaitu roti dan chicken masala. *wuenaktenang

Malam hari, kami pun keliling kota dengan skuter. Ada banyak kuil yang saya ingin kunjungi. Tetapi, karena lagi M, jadi tidak diperbolehkan untuk masuk kuil. Soalnya harus dalam keadaan bersih dan konon katanya bisa celaka. Ada 4 kuil yang saya lewati dan intip dari luar saja. Kuil-kuil di Chennai menurut saya lebih menarik dibanding kuil-kuil yang ada di Delhi. Setelah mengintip beberapa kuil, sesi kulineran pun dimulai. Saya diajak ke tiga tempat makan waktu itu. Di kedai pertama kami singgahi, saya mencoba satu roti, bentuknya mirip kue sus tapi isinya rempah, kacang-kacangan dan sayuran. Kami makan sambil berdiri. Yang saya perhatikan adalah orang-orang India kalau makan di kedai pinggir jalan rata-rata pada berdiri semua. Trus lanjut makanan yang kedua adalah Lado, manisan khas India. Bulat, sangat manis dan rasanya aneh. Tenggorokanku sudah mulai menolak di suapan pertama. Mau disisa juga nggak enak sama teman, soalnya ditraktir. Tempat makan berikutnya adalah warung yang cukup ramai di malam hari. Kalau liat dari menunya sepertinya, sih enak. Pilihan jatuh ke dosa. Iya, dosa.  Bukan dosa anak durhaka, yah, tetapi nama makanan yang favorit di sana. Sajian dengan sepiring roti mirip gabus dengan campuran saus yang rasanya sedikit aneh. Lagi-lagi kami makan di luar warung sambil berdiri. Sepiring penuh itu harus habis kata temanku. Gigitan ke tiga rasanya sudah nggak kuat. Sudah eneg dan nggak sanggup. Daripada di buang, teman saya yang habisin. *jadinggakenak

Setelah makan, Dia nanya ke saya begini “ini baru makanan pembuka, yah. Kita cari main coursenya di tempat lain.” Jeder! Mampus. Tanja basa-basi langsung saya jawab “Nggak usah, terimakasih. Saya udah kenyang banget.”

Suasana di Stasiun
Suasana di Stasiun

Depan salah satu kuil
Depan salah satu kuil
kelap kelip
kelap kelip
Keliling pakai ini
Dosa
Dosa
Samosa
Samosa
Kopi favorit guwa
Kopi favorit

Dia pun mengantar saya ke satu tempat yang ramai. Sepanjang jalan terlihat banyak lampu-lampu berbentuk dewa yang menerangi sudut jalan. Tiba di satu tempat yaitu pantai. Udara dingin dan pantainya tidak kelihatan karena gelap. Ternyata oh ternyata pantai itu adalah Marina Beach, pantai terpanjang di India dan kedua di dunia. OMG! betul saja, pantainya nggak ada ujungnya, padahal udah dari tadi naik motor sepanjang pantai.

Pagi hari, saya kembali diajak ke Marina beach biar lebih jelas. Saya dan Athir (teman saya) kembali mengendarai skuter ke pantai. Cuaca pagi kota Chennai sangat sejuk dan belum terlihat banyak kendaraan yang lalu lalang. Sampai di sana, ternyata jarak dari pasir di seberang jalan ke pantainya lumayan jauh. Sekitar 100 meter. Pasirnya beda dengan yang di Kuta atau Bira. Lebih mirip pasir gurun. Pemandangan pagi itu cukup impressive dengan berbagai macam kegiatan lokal yang terlihat. Ada yang lagi main kriket, orang yang berkuda, jualan dan duduk di pinggir pantai. Saya cuma berjalan-jalan sebentar karena harus berpindah ke kota lain.

Chennai di pagi hari
Chennai di pagi hari
Marina beach
Marina beach

(FYI Nggak harus pakai helm kalau naik motor berkeliling di India , nggak bakal ditilang) 😀