Writing is like a therapy for me. I can observe, assess and share my feelings, thoughts, memories and anything what I have been through. Because one day, yes, one day, all of them will be precious things to remember.
Dapat email yang isinya tiket return dari Jakarta- Phoenix (Arizona). Guess what? ruteku Jakarta- Hongkong – Dallas – Phoenix! Jujur sedikit down sih (kaga ada sukurnya yah) , pengen banget transit di Narita airport huhuhu. But well, I’ve never been in Hongkong before jadi bolehlah dapat pengalaman sedikit meskipun hanya transit beberapa jam di bandaranya. 😛
Saya beserta 5 orang teman lainnya berangkat dari Jakarta ke Hongkong via Cathay airways. Selama perjalanan dibilang campur aduk soalnya sedih pisah ama patjar and family. Well penerbangan ditemput selama 5.5 jam. Setiba di bandara saya dan teman-teman sempat keliling sebelum on board penerbangan ke Dallas. Bandaranya gede banget, katanya bandara ini salah satu bandara tersibuk di dunia. Baru pertama kali liat airport yang punya gate sampai 500an lebih. Kan maen.
Here below what I found when I was at the airport.
bareng Mita , teman seperjuangan CCIPfly with CathayUlala serba MAC. Fancy!walked around, see? gatenya segitu banyakno worries, free water is everywhere
Kali ini saya akan ceritakan sedikit pengalaman saya mendapat beasiswa ke AMERIKA melalui program CCI (Community College Initiative) tahap demi tahap. CCIP itu adalah program pertukaran pelajar one year-non gelar yang yang dibiayai penuh oleh pemerintah US dan kuliah di Community College USA. Di Indonesia, CCIP ini dikelolah oleh AMINEF (American Indonesian Exchange Foundation). Tujuan program ini adalah untuk melatih dan mengembangkan skill kita pada 1 bidang tertentu, meningkatkan kecakapan bahasa Inggris dan melatih jiwa kepemimpinan kita. Bidang study yang diambil harus selinear dengan kerjaan yang ditekuni sekarang.
Nah, secara garis besar tahapan beasiswa CCIP antara lain:
Isi formulir pendaftaran dan melengkapi berkas
Tes Wawancara dan test TOEFL ITP
Submission kelengkapan berkas
Nominated dan Medical Check up
Selected Email
Visa
Pre Departure Orientation (PDO)
TAHAP PERTAMA
Kalian harus mengisi form dulu. Contoh form nya bisa diliat disiniatau langsung pantengin ini. Jadi ada 2 hal yang penting disiapkan selama kurang lebih beberapa minggu sebelum deadline. FORM dan BERKAS.
Form : Berisi tentang gambaran CCIP lengkap dengan Field of Study yang kalian mau apply, data diri dan essay. Essaynya sendiri ada 8 pertanyaan tapi berlapis-lapis (I mean 1 pertanyaan ada sub-subnya lagi). Essay ini mencakup tentang mengapa pilih jurusan yang dikehendaki, apa hubungan atau pengalaman kalian dengan bidang tersebut, short goalmu apa, rencana kalian di masa yang akan datang, bagaimana kalian nantinya berkontribusi untuk komunitas/masyarakat di lingkungan kamu, bagaimana tindakan dan sikap kalian dalam menghadapi challenge/masalah serta menyelesaikan masalah tersebut.
Berkas : Dokumen pendukung ini antara lain;
Form aplikasi
Fotokopi Ijazah SMA/SMK yang dilegalisir
Translate Ijazah SMA/SMK tersumpah
Fotokopi SKHUN SMA/SMK yang dilegalisir
Translate SKHUN SMA/SMK sederajat tersumpah
Fotokopi Ijazah D3/S1 yang dilegalisir
Translate Ijazah D3/S1 tersumpah
Fotokopi Transkrip D3/S1 yang dilegalisir
Translate Transkrip D3/S1 tersumpah
Fotokopi Passport / KTP
Surat Keterangan Bekerja (bahasa Indonesia)
Sertifikat TOEFL (min.500).Kalau kurang dari itu,bisa kog nyetor sertifikatnya soalnya nanti akan di test ulang juga. Waktu itu aku nggak punya TOEFL sertifikat jadi saya masukin sertifikat IELTS saja.
Semua berkas harus dikirim via pos ke kantor AMINEF.
TAHAP KEDUA
Jika kalian lulus berkas, nah tahap selanjutnya kalian akan mendapatkan email dari AMINEF yang menyatakan bahwa berkas kalian sudah di review panitia CCIP AMINEF dan diundang untuk wawancara dan test TOEFL di Jakarta. Waktu itu saya dapat email tanggal 8 Desember 2017 dan jadwal interview dan test TOEFL tanggal 22-23 January 2018. Nah, apa yang harus dikerjakan ?
Konfirmasi email mau atau nggak ngikutin wawancara dan test TOEFL
Siapin softcopy dokumen (form,hasil scan legalisir pendidikan,scan passport/KTP, dan CV)
Mengisi travel arrangement yang sudah dikasih oleh panitia CCIP
Nah setelah kalian konfirmasi BERSEDIA, maka kalian akan dapat email lagi (waktu itu tanggal 11 January 2018) yang berisi :
detail wawancara
detail TEST TOEFL
buat Bioscketch (Bio singkat tentang kamu – contohnya bakal dikasih dari AMINEF).
isi applicant report (ada essay lagi yang harus diisi berbeda dengan essay pertama).
form Surat Bekerja (dibawa pada saat Interview)
compliance statement ditandatangani di atas materai 6000 (dibawa pada saat interview)
Nah untuk akomodasi sendiri akan diemailkan dari admin yang berbeda (tiket pp dan hotel). Nanti kalian akan seruangan dengan participant lain dari kota yang berbeda. Biasanya 1 kamar berdua dan yang seFIELDOFSTUDY.
WAWANCARA
Tahap dimana layak tidaknya Anda melanjutkan proses seleksi beasiswa ini, tahap yang nyesekin dada sampai nggak tidur nyenyak karena spoiler dari alumni-alumni sebelumnya. Peserta yang ikut jadwal wawancara tanggal 22 January ada 10 orang. Sesi wawancara ada 3 batch ,kalo nggak salah ada yang inteview tanggal 17,22 dan 24 January. Bocoran dari program manajer, applicants yang mendaftar CCIP ada sekitar 500an orang.Untuk yang ikut wawancara, (terdeteksi di group) sekitar 40an orang.
Wawancara di lakukan di ruanghoror kantor AMINEF. Setiap participant akan mendapat giliran 30 menit, ketika masuk ruangan interview, kalian hanya bawa badan saja. Waktu itu saya dihadapkan dengan 6 orang:
Moderator- Ibu Riyanti (Associate Program Officer dari AMINEF)
Panelis- Ibu Indo (dosen psikologi Universitas Pelita Harapan)
Panelis- cowo Indo (Alumni Fulbright)
TIPS wawancara biar tokcer antara lain;
Minta restu doa ke Allah SWT,orangtua , family, pacar dan sahabat
Kuasai ESSAY. Karena semua pertanyaan interview lebih banyak dari essay.
Jangan tegang, atur nafas dan nggak usah pikir macam-macam
Nggak usah belajar saat hari H.
Behave !!! di sini akan diliat kepribadian kamu dari para panelis
Jawab dengan tepat nggak usah bertele-tele karena bisa jadi boomerang dan bisa nyusahin kamu nantinya.
Eye contact ke panelis.
Nggak usah banyak ngangguk atau timbulkan gesture yang bisa mengganggu panelis.
Minum air dan pipislah sebelum wawancara :p
Nggak usah tanya-tanya teman yang udah keluar dari ruangan interview.
TEST TOEFL
Setelah drama wawancara selesai, TOEFL menunggu kalian. Waktu itu lokasi test di STC (Senayan Trade Center) 3rd Floor Unit 103. Kalian harus bawa alat tulis sendiri serta print-an nomor registrasi tes. Again, ikuti aba-aba dari pengawas, fokus dan berdoa. Karena meskipun hasil interview kamu bagus, tapi hasi TOEFL nya jelek, yah nggak lolos juga.
TAHAP KETIGA
30 January 2018, tepatnya pukul 6:40 PM WITA, muncullah email dari fullbright yang isinya kaya gini “sambil kami (AMINEF) menunggu hasil interview kamu, mohon lengkapi berkas dibawah ini dengan mengirim hardcopy dan softcopy selambat-lambatnya …..”
Nah kenapa berkas lagi? Dokumen ini yang akan dikirim ke AMRIK. Berkasnya antara lain:
Application Form CCIP 2018 (ini bisa diedit lagi kali aja ada masukan dari panelis waktu sesi wawancara)
Fotokopi Ijazah dan Translate Ijazah SMA/SMK yang dilegalisir
Fotokopi dan Translate SKHUN SMA/SMK yang dilegalisir
Fotokopi Ijazah dan Translate Ijazah D3/S1 yang dilegalisir
Fotokopi Transkrip dan Translate Transkrip D3/S1 yang dilegalisir
Fotokopi Passport (WAJIB).Valid nya harus lama yah, atau mending renew. Kalau nggak punya passport, segera buat.. nanti AMINEF akan reimburse (RP.355.000)
Semua yang ikut wawancara kemarin (10 orang) ternyata ada yang nggak dapat email kelengkapan berkas. Dari 10 participant yang ikut wawancara tgl 22 January, ada 5 yang gugur 🙁
TAHAP KEEMPAT
Hari Kamis, 8 February 2018 pukul 1:15 PM WITA , email dari AMINEF muncul juga. Email yang berisi bahwa saya adalah salah satu nominee yang terpilih untuk mengikuti program CCI 2018-2019. Masih nominasi masih ngambang. Pada tahap ini, semua nominee harus melakukan dan melengkapi dokumen MCU (Medical Check Up) yang nantinya akan dikirim ke Amerika. Tapi jangan senang dulu, karena semua hasilnya ditentukan dari Washington DC. Pihak AMINEF hanya kasih list nominee dan lagi-lagi tergantung hasil essay kamu,kelengkapan berkas dan banyaknya budget beasiswa atau kuota yang tersedia untuk program di tahun 2018.
Tahap ini adalah tahap yang lumayan bikin sibuk karena harus berurusan dengan jarum suntik,vaksin dan dokumen-dokumen yang cukup rempong.Tapi jangan khawatir deadline nya cukup lama (sebulan ) untuk melengkapi semua. Dokumennya antara lain:
Medical Form CCIP 2018
Surat Keterangan sudah imunisasi Polio & DPT (Puskesmas)
Surat Keterangan sudah melakukan MCU
Surat Keterangan sudah vaksin MMR ke-1
Surat Keterangan hasil TST (TB Skin Test), IGRA, atau Rontgen X-Ray (Pilih salah satu/dua)
Surat Keterangan sudah vaksin DPT ke-4
Surat Keterangan sudah vaksin MMR ke-2
Biaya yang saya keluarkan untuk MCU:
General Check up Rp.150.000
Vaksin MMR I Rp.850.000
Vaksin MMR II Rp.850.000
TB Skin Rp.250.000
Vaksin Polio (gratis karena ada kenalannya Mita; salah 1grantee) 😛
Vaksin DPT Rp.175.000
Pihak AMINEF hanya mengcover 1juta rupiah saja. Jadi saranku, pandai-pandailah mencari RS/Klinik.Kalau kemarin di Makassar, saya cukup dimudahkan karena ada Klinik Harmony mitra dari Harmony Jakarta yang bisa nyediain vaksin-vaksin di atas. Alamatnya Jl.Syarif Al Qadri no.46,dokter dan staff nya juga baik banget. Lebih banyak teman malah lebih murah jika nominee-nominee dari luar kota yang susah untuk dapatin vaksin di kota asalnya mau ngelem vaksin bareng. Nah, untuk jumlah partisipant yang so far lanjut ada 5 orang, tetapi 1 orang mengundurkan diri alias tidak lagi mengikuti proses program CCI karena alasan kesehatan (kalau nggak salah dia nggak boleh vaksin karena kontra dengan alasan kesehatannya) 🙁 Jadi,waktu pas dapat email bahwa kita dipilih sebagai nominee, pihak AMINEF menawarkan apakah mau lanjut (confirm) atau menolak (decline).
TAHAP KELIMA
Tepat hari Juma’t tanggal 4 April 2018 setelah shalat magrib (Allhamdulillah),email dari FulbrightIndonesia muncul di layar hpku. Sedikit flashback 2 jam sebelumnya, saya dalam kondisi cemas khawatir gelisah tiada henti (lebay yak) karena temanku dapat email selected dari AMINEF sekitar jam 4:30 sore. Udah sekitar 8/9 orang yang dapat email sedangkan saya belum dapat-dapat juga. Finally hampir jam 7 malam baru dapat email tersebut.
Sebelumnya,teman-teman di group udah saling semangatin bahwa semua bakal dapat karena admin AMINEF masih ngetik nama kita (sesuai abjad) satu persatu di body email (sok menghibur banget yah) hahaha.
Finally, setelah buat list di group, total selected seluruh Indonesia berjumlah 29 orang (20 jalur umum, dan 9 putra(i) daerah asal Papua, jalur tersendiri yang dibiayai oleh Freeport).
Puji syukur Alhamdulillah, puncak penantianku akhirnya berbuah manis. Meskipun sedih juga karena ada 3 orang yang tidak lanjut Program CCI 2018-2019 setelah proses medical check up 🙁
Di kampus manakah saya ? jengjeng…..I will study at Mesa Community College, Arizona. Oh My God!. The hottest state in US. Alamak, nggak nyangka bakal disini tapi fair lah setelah cek per cek jurusan saya hanya ada di kampus ini.
Speaking of which, kampus untuk tahun 2018-2019 tersebar di 8 states dan 9 community college antara lain;
College of Du Page
Mesa Community College
Bunker Hill Community College
Houston Community College
Kirkwood Community College
Northampton Community College
Northern Virginia Community College
Scottsdale Community College
Valencia Community College
TAHAP KEENAM
saya pasti VISA!!!
Tanggal 17 May tepatnya jam 12:31 PM, email dari AMINEF datang lagi. Kali ini, semua grantee harus mengisi form visa online ini dengan batas waktu sehari saja. Terus terang email ini sedikit lebih membutuhkan perhatian extra karena deadlinenya hanya sehari. Form online yang diisi harus di kirim ke AMINEF paling lambat jama 10 pagi (WIB). Celakanya, saya belum punya foto visa 🙁 Pake sistem kebut semalem, akhirnya pengisiannya juga selesai. Tinggal kirim dalam bentuk format pdf ke AMINEF. Sebelum ngisi aplikasi, baca dulu guideline yang dikasih AMINEF.
Nah, untuk tanggal interview nya sendiri masih tentative (antara tanggal 30 atau 31 May). Tinggal tunggu info selanjutnya lagi dari AMINEF (review form visa dan waktu interview) *tegukkopi.
——–
Senin, 21 May, email final revisi dari mba Rere (staff AMINEF) muncul dan doi juga nginfoin tentang waktu interview yang lagi lagi berubah menjadi tanggal 4 Juni 2018 (tentative). Setelah berjibaku dengan revisi dan revisi, akhirnya saya udah diperbolehkan untuk submit aplikasi visa di portal *narisufi* .
Setelah submit di portal, langkah terakhir adalah mengirim halaman konfirmasi DS160 ke AMINEF. (nah, disini boleh berleha-leha lagi sambil nunggu tiket interview ke Jakerda) 😛
Disela-sela tahap visa ini, email dari AMINEF mulai berdatangan.Diantaranya email perihal akomodasi (hotel dan tiket), terms and conditions of award (pernyataan/konfirmasi sebagai grantee CCIP), serta email soal biosketch masing-masing grantee (biodata singkat yang nantinya akan di tampilkan di website AMINEF),serta email dari koordinator kampus CCI program.
Inteview visa akhirnya akan dilaksanakan tanggal 4 Juni 2018 di kantor kedutaan besar Amerika di Jakarta jam 1 siang. Sebelum ke embassy, semua grantee harus ke kantor AMINEF untuk briefing perihal wawancara visa. Briefingnya singkat,padat dan jelas hanya sekitar 30 menit saja setelah itu bergegas ke US embassy. Karena kami tibanya kecepatan, petugas security “ngusir” kami karena nggak boleh lama-lama berdiri di pinggir jalan sekitaran embassy. Nah, dari situ kami putuskan berjalan kaki ngadem ke Perpusnas RI.
Singkat cerita, kami kembali ke embassy, kami disuruh ngantri di depan gerbang dan security mulai mencocokkan nama-nama di undangan interview dan di passport. 10 orang pertama dipanggil untuk masuk ke security room. Dokumen di scan dan semua electrical devices harus disetor ke petugas.
Ada 2 loket dan 2 panggilan yang harus diikuti. Loket pertama (staff lokal), penyetoran DS2019 dan passport serta pengambilan 10 sidik jari. Loket berikutnya adalah loket interview (staff bule). Interview dilakukan sambil berdiri. Petugas embassy akan melontarkan beberapa pernyataan soal beasiswa yang di ambil (misalnya : ngapain disana? sponsornya siapa? mau ngambil jurusan apa?). Interview hanya sekitar 3 menit saja.Setelah itu, petugas konsulat menyuruh untuk scan 4 jari kanan dan menyerahkan KARTU PUTIH (kartu bahwa visa kita disetujui).Satu momen mendebarkan akhirnya berjalan sesuai dengan rencana.
Kartu Putih dan Pamflet “Know your Rights”
Setelah semua dapat kartu putih (alhamdulillah), kami kemudian kembali ke kantor AMINEF untuk menyerahkan kartu putih tersebut. Nanti, pihak AMINEF akan mengambil passport kita di US Embassy.
Perhatikan: (TIPS dari AMINEF)
Makan sebelum datang ke Kedutaan Amerika karena antrian wawancara yang panjang (tergantung dari banyaknya pelamar visa pada saat itu). Waktu itu kebetulan bulan Ramadhan, jadi mesti ngandalin energi sahur 🙂
Berpakaian rapi dan sopan dan tidak berlebihan. Tidak mengenakan celana pendek, baju tanpa lengan, sandal jepit, sepatu berhak tinggi untuk wanita atau jas lengkap untuk pria. Membawa payung apabila musim hujan/terik karena tidak ada tempat berteduh.
Tidak membawa tas besar atau koper, dan perangkat elektronik lainnya seperti laptop, kamera, external harddisk, USB flash disk, kecuali handphone.
Tidak membawa senjata tajam atau benda tajam lainnya.
Sediakan semua dokumen yang diperlukan dan jangan sampai ada dokumen yang tertinggal. Ini akan menghambat interview anda di Consular.
Tidak menyerahkan dokumen lain yang tidak diminta ke Consular.
Sampul passport, apabila ada, harus dilepas.
Tidak membawa teman/keluarga yang tidak berkepentingan.
Tidak membawa makanan atau minuman.
Jangan terlambat, apabila terlambat wawancara akan dijadwal ulang di hari lain, dan ini akan mempengaruhi keberangkatan ke Amerika. Bagi yang terlambat, AMINEF tidak akan menanggung biaya perjalanan yang berasal dari luar Jakarta.
Tips Wawancara:
Tertib datang ke loket satu per satu sesuai nama yang dipanggil.
Menjawab pertanyaan sesuai dengan Bahasa (Inggris atau Indonesia) yang dimulai pertama kali oleh pegawai Consular. Tidak melakukan sebaliknya atau mencampur kedua bahasa.
Menjawab sesuai pertanyaan (tidak berlebihan dalam menjawab), sopan, tenang, singkat dan jelas.
Menjawab dengan jujur untuk semua pertanyaan baik mengenai program Beasiswa yang diikuti, riwayat kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan keluarga, dan lain sebagainya.
Mengetahui jenis program Beasiswa anda, sponsor pendanaan, nama universitas, kota tujuan, serta berapa lama program berlangsung atau pre-academic yang diikuti.
Mampu menjelaskan secara singkat dan jelas mengenai program beasiswa yang anda ikuti, apabila diminta menjelaskan.
Mengingat kapan terakhir masuk dan keluar wilayah Amerika dan tujuan berada di sana, apabila sudah pernah pergi ke Amerika sebelumnya.
Tidak berusaha membujuk, berdebat, berteriak atau bersikap berlebihan dalam menjawab pertanyaan terutama kalau mendapatkan kertas kuning/pink.
Tidak terlalu banyak bertanya atau berusaha membuat percakapan dua arah.
Tidak berusaha melucu atau bergurau dengan pegawai Consular atau bercanda dan tertawa dengan teman-teman sesama antrian.
Tidak meminta nomor telpon atau e-mail pribadi pegawai Consular karena AMINEF yang akan menghubungi Consular untuk pengambilan visa atau permasalahan kartu atau kertas yang diterima.
Sebelum ngadem dalam Perpusnas, sempatin foto keluarga dulu
Tahap Ketujuh
Pre Departure Orientation
Tanggal 19 Juni 2018, saya menerima email tiket dari staff AMINEF perihal PDO. Kegiatan ini adalah kegiatan dimana seluruh pertanyaan-pertanyaan yang diributkan di group soal study sampe urusan dapur akan terjawab 😛
PDO diadakan tanggal 28-30 Juni berlokasi di Hotel Mercure Ancol, Jakarta. Semua grantee harus tiba di Jakarta tanggal 27 Juni dan balik tanggal 1 July 2018. Saya tiba jam 12:15 di Soetta, naik grab ke Ancol bareng kak Virdi (Salah satu grantee dari Manokwari). Kebetulan waktu itu hari libur (pilkada) dan ada free tiket masuk Ancol buat warga DKI, jadilah kami harus turun dan berjalan kaki dari pintu masuk Ancol sampai ke Hotel saking macetnya, warga DKI berbondong-bondong memenuhi area ini.
Tiba di lobby hotel,semua participant yang datang harus registrasi terlebih dahulu. Setiap participant akan dapat 1 ransel keceh yang isinya buku catatan, pulpen, name tag, handbook CCIP dan beberapa dokumen penting.
Saat registrasi dapat ini4 malam well spent here
Hari Pertama
Hari yang sangat excited buat semua para grantee CCI program karena disinilah kami semua bertemu dan bersua dengan orang-orang behind the scenesnya program ini.
Sesi pertama dibuka oleh Mr. Alan Feinstein selaku direktur AMINEF kemudian disusul oleh perwakilan dari US embassy, Ms. Karren Schinnerer lalu Mr.Simon perwakilan dari PT.Freeport. Setelah itu, panitia satu per satu memanggil nama grantee CCIP 2018-2019. Selain itu, agenda tambahan lainnya adalah sesi presentasi dari beberapa alumni perihal keberangkatan dan adjusting life in US. Oh iya, ada photo session juga loh dengan backdrop AMINEF yang nantinya akan ditampilkan di official websitenya nanti.
foto bersama Mr Alan, Mr.Karen,Mr.Simon serta semua granteesFoto satu per satu buat bio di Web AMINEFcredit by AMINEF : dari Ujung kiri perwakilan dari Lombok, Papua, Makassar , Makassar dan Papua
Hari Kedua
Agenda awal adalah skype-an ama ms.Leeza Fernand; beliau adalah direktur program CCI dari CCC ; konsorsium Community College. Setelah itu ada sesi group discussion bersama para alumni. Kali ini sedikit berbeda, semua grantee bakal di tuntun langsung dari alumni yang se-state atau se-community college jadi bisa puas-puasin bertanya soal Individual program, do and dont’s, volunteer,internship dsb. Disini, ada kejutan yang sangat TAK DIDUGA DAN TAK DISANGKA soalnya kita kedatangan 1 grantee lagi. Betul-betul yah namanya rejeki nggak lari kemana. Orang yang beruntung itu adalah Rafikin asal Gorontalo yang tadinya tidak lulus eh jadi bergabung di PDO. Dia dapat kesempatan ini karena ada satu participant Internasional dari India (kalo nggak salah) yang katanya bermasalah dengan visanya jadi tidak bisa mengikuti program CCI. Kebetulan jurusan yang diambil sama dengan jurusan yang dipilih oleh Rafikin. Jadilah kami ber30. Sungguh beruntung yah si Rafi. Betul yang disebutkan dalam firman Allah bahwa:
“if something is destined for you,never in a million years will it be for someone else”.
Credit by AMINEF : Sesi group discussion.. Salah satu Alumni MCC kak Fajar Kris
Okey next, agenda yang sudah ditunggu-tunggu di malam hari adalah cultural performance setiap group. Kebetulan saya berada di group 1 yang terdiri dari 7 orang. Sebulan sebelumnya kita sudah diberitahu oleh AMINEF pembagian group ini. Ada 4 group besar yang akan tampil nantinya. Hal ini dimaksudkan agar semua group mempersiapkan apa saja yang akan ditampilkan. Bisa nari,bisa drama, stand up comedy apa sajalah pokoknya. Tema cultural performance PDO 2018-2019 adalah Unity in Diversity.
Dan nama groupku adalah SAPU LIDI (Satuan Pemuda Lincah dan Cerdik).Penamaan itu saya usulkan ke teman group saya mengingat tema dari Cultural Performance ini adalah Unity ditambah dengan philosophy dari sapu lidi itu sendiri (you know lah yak). Luckily, saya sekelompok dengan teman-teman yang super aktif dan mau bekerjasama. Ada yang siapin video, midley dan koreografi. Semua grantee memakai kostum daerahnya masing-masing. Jujur pas liat teman-temanku mengenakan pakaian adat, saya makin cinta Indonesia (suerrrr). Nah, malam pertunjukan ini dibuka oleh 2 orang alumni. Grupnya diundi terlebih dahulu dan group saya yang tampil pertama kemudian disusul oleh group 4, 2 dan 3. Setelah semua sudah tampil tibalah waktunya juri berembuk siapa yang layak dan pantas mendapatkan gelar Juara Pertama.
Who is the winner ? ES A PE U EL I DE I.. SAPU LIDI
HORRAAAY *goyanggemufamire*
Dari Sabang sampai MeraukeTeam Sapu Lidi *daripojokkiriatas* (Teguh, Kiki, me, Jesika,Rafi,Alan,Diana dan Helmi)Hadiah pemenang 1 ketjeh bangetTraditional attire – Baju Bodo, Lipa SabbE
Hari Ketiga
Sesi terakhir dari PDO adalah Team Building and Leadership activities. Sesi ini adalah sesi dimana semua grantee di jemur hahah. Aktivitas dilakukan di taman belakang Hotel Mercure dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore. Semua participant memakai T-shirt AMINEF yang sudah dibagikan saat registrasi. Sesi ini totally fun banget. Meskipun udah berpanas-panasan ria, stamina para grantee nggak kendoooorrr cuy. Di sesi ini lagi-lagi ada pembagian group (Groupnya berbeda dengan group Cultural Performance).
Setiap group memilih 1 orang sebagai leader. Caranya adalah peserta melingkar dan balik badan lalu menunjuk 1 orang dalam lingkaran tersebut sebagai ketua kelompok. Yaelah, pas balik kog malah telunjuk-telunjuk itu ke guwe yah? Ahhaha entah karena guwenya ket**an atau emang ada tampang leadernya yak :p
Strategic discussion
Setiap group harus memilih salah satu nama suku yang ada di Indonesia. Setelah berdiskusi, kami putuskan untuk menamai group kami “MALAMOI”, nama suku yang ada di Sorong. Layaknya aktivitas outbond yang lain,dimana ada group,disitu ada yel-yel, dimana ada yel-yel disitu ada games, dimana ada games disitupula ada sang jawara.
Who is the winner ? lagi dan lagi EM A EL A EM O I ..MALAMOI!!!
(Jujur sempat jadi bulan-bulanan ama temen karena juara 1 mulu ahhahaha)
Group Champion- Malamoi (Helmi, Puni, Defir, Vicky, Thea, Jesika dan saya)The Winner !!!
It’s totally super duper fun. Semua rangkaian PDO ini membuat semua grantee boundingnya lebih kuat, kompak, lebih akrab dan tentunya sudah seperti keluarga baru dari seantero nusantara. I personally really blessed and grateful meeting them. Gimana nggak? breakfast bareng, main halli galli, ada yang ultah eh pizza party di kamar, sampai maen reality show ala-ala. Koplak, kocak, konyol banget pokoknya.
Million thanks to AMINEF, My beloved family, thanks to my boyfriend and bestfriends atas dukungannya hingga saya bisa menjadi salah satu penerima beasiswa keceh ini.
Semoga next applicants (kalian yang baca ini) bisa merasakan sensasinya juga yah. Oh iya plusnya beasiswa ini banyak loh diantaranya semua tiket mulai dari tahap wawancara hingga balik ke Tanah air ditanggung, hotel semua ditanggung, dikasih uang saku, nggak repot lagi cari apartment di Amrik, malah kalau misalkan kalian ditempatkan di Arizona dapat hostfam (orangtua angkat/American Family), dan selain itu ada community service/volunteering activitynya. It’s beyond pokoknya. So, tunggu apalagi …. hayuuuuk apply! 😉
How are you doing my blogy? Maaf yak baru nyamperin. To be honest, emang nggak ada bahan cuap-cuap buat kamu. I had a lot of stories actually, tapi nggak layak posting 🙁 Well, ada satu cerita nih buat kamu waktu ane lagi outing kantor di Bulukumba. Pasti udah bosan kan ya? Bulukumba lagi bulukumba lagi.
Speaking of which, entah kenapa udah 2 perusahaan yang saya tempati, setiap outing pasti destinasinya di Bulukumba. Nggak bisa dipungkiri emang, Bulukumba (Bira beach) the most popular destination di Sulawesi Selatan. Buktinya, waktu bus kami markir di Rumah Makan menuju Bira, ada sekitar 10 Bus gede yang markir di tempat yang sama yang kebetulan juga lagi mau ke Bira yang isinya para karyawan BRI. Outing kali ini sangat well prepared banget, mulai dari survey villa, konsumsi, bus, games,sampai nyewa 5 photographer (video serta drone biar kekinian) 😛
Hari pertama,semua peserta harus memakai dresscode merah hitam. Kebetulan saya ditunjuk menjadi salah satu MC ( ambil kesempatan biar bisa nyuruh-nyuruh boss) hihih. kami berangkat jam 9 pagi pake Bus Damri, meeting point di Kantor. Tiba di Bira jam 3 sore, makan siang di Bantaeng.
Random kegiatannya adalah pastinya pembukaan acara, games, malem lanjut acara bakar-bakar seafoods, firefoworks party dirangkaikan dengan pemotongan kue dan tukeran kado. Kebetulan outing ini diadakan karena pencapaian target procurement cocoa beans 21K ton Sulawesi. Keesokan paginya, dilanjut dengan senam aerobik, games di pantai, pengumuman pemenang lomba, penutupan acara.
Yang bikin saya demen ama acara ini adalah selain menjalin keakraban dengan teman-teman dari luar daerah Makassar, saya dapat banyak hadiah HAHAHA (dapat kalung, dapat handuk (kalo ini rampasan) :P, dapat jam dinding, coklat cadburry, dan snakcs ) — Thanks yah udah nunjuk sebagai MC. It’ unforgettablelah pokoknya. Meskipun sehari doang, tapi ngakaknya luar biasa ..sampe-sampe nih mulut berasa tambah lebar 😛
2k18 (ala-ala anak jaman now) is just around the corner. I don’t expect much about a bunch of RESOLUTIONS. Thank God for giving me this such wonderful year. Grant me more more happiness, less tears, million laughters and healthy. You know what? do you hear all of my prays that I whispered to you? Noooo, not that things, the other one. Oh No,it’s not about that. The third things I said “H”. *sayamulaigila. Urusan guwe mau ngomong apa, blog blog guwe hahaha.
Well, malam pergantian tahun saya habiskan with bae di Pantai Losari, Makassaarrrr *teriakala-alahostInbox. Sumpah baru kali ini liat secara LIVE semarak kembang api yang begitu banyak. Tapi kayaknya seruan yang megang kembang api terus di cantolin di pohon mangga. 🙂 Kampungan, kan? Iyaa emang, kemarin kemarin pergantian tahun barunya hanya di rumah aja.
2017 ngapain aja Saskia? Nggak bisa banyak bicara juga sih soalnya yang dilakuin di 2016, direncanain 2012 masih gitu gitu aja. At least sehat walafiat, masih bisa gerak, masih bisa nulis, masih punya beloved family.
GOD is Good ! Rezeki itu datang dari siapa saja dan dari mana saja. Salah satu keinginan paling besar (dari doeloe) pengen kunjungi kota Istimewa Jogjakarta. Rencananya pengen pergi dengan keluarga, tapi karena satu dan BANYAK hal nggak pernah kesampaian. Sampai tibalah akhirnya, BOSS mengumumkan bahwa liburan akhir tahun ini jalan-jalan ke Jogja. *kecupkeras. Huurrraaayy… jingkrak jingkrak sampai goyang pinguin dengernya. Kebetulan waktu itu saya lagi on duty di luar Sul-Sel. Kebayang dong senengnya dengar kabar menggembirakan di saat kamu lagi sibuk-sibuknya bekerja.
Well well well, Tibalah akhirnya tepat tanggal 14 December saya dan tim kesayangan saya berangkat ke Jogja. Excited? Bangeeeud. Even flightnya malam,nggak masalah yang jelas pergi ! Setibanya di Bandara Adi Sucipto, saya mesen grab dan menuju ke hotel. Hotel tempat kami nginap namanya Hotel Satoria. Lokasinya hanya sekitar 1,6 km dari bandara..
Singkat cerita pengalaman yang guwe dapat selama di Jogja:
1. Visit temple. Dimana lagi kalo bukan Prambanan dan Borobudur. Waktu ke Prambanan, cuaca rada galau,terik eh tau tau langsung ujan aja. Sama halnya waktu ke Borobudur, waktu sehari terbuang hanya di satu tempat karena cuaca yang nggak bersahabat. Tapi nggak masalah lah, yang jelas bucket list ku checked!
2. Gempa. Never have I been travelled like this.Travel tahu-tahu tengah malam harus bangun berlarian, panik sampai maaf (nggak pake b*a) karena gempa. Alhamdulillah, everything is okay. Sempat kepikiran juga buat re-schedule tiket buat pulang.
3. Angkringan. Seni nonkrong yang asyik,merakyat dan ueenak.Waktu itu, saya menyusuri Malioboro dengan berjalan kaki dari tugu sampai ujung Malioboro. Sensasi nya luar biasa, bisa lihat aktivitas local Jogja di malam hari.
4. Kopi Joss. Nah ini nih salah satu tujuan saya ke Joker. Rasain kopi arang yang tidak legendaris. Muraaaaaaaaaaaaaaaaaaah mak dan rasanya biasa aja!