Writing is like a therapy for me. I can observe, assess and share my feelings, thoughts, memories and anything what I have been through. Because one day, yes, one day, all of them will be precious things to remember.
Author: Saskia Rajayani
I consider myself as an honest person and if I have a dream I do whatever is possible to achieve it. I'm very friendly, enthusiastic,cheerful, lively, and simple person. I love having a good time, laughing, reading novels, having coffee, cycling and doing goofy things whenever I can.
I enjoy every little things in my life, such as Wearing my muddy boots,looking at the pop-corns clouds,eating my Scorched omelet,Let my hands full of scrawl-notes and yeap I'm proud being Me ;)
I supposed to be in Sand Dunes,Mui Ne that time. Because of my trip partner was so exhausted, she prefers city touring than visiting Sand Dunes. It’s out of the plan which is I had to delete it from the list. This such situation sometimes happens when you are travelling with someone, don’t you?
Anyway, karena kunjungan ke gurun batal, jadinya saya memilih tempat menarik lainnya yang ada di Kota HCMC. Setelah browsing, akhirnya saya putuskan untuk ke Jade Emperor Pagoda. Dari hotel, saya dan Ibu naik Grab dengan biaya sebesar 20,000 Rupiah. Jade Emperor Pagoda adalah salah satu pagoda yang terkenal dari beberapa pagoda yang ada di kota HCMC. Phuoc Hai Tu (nama lain dari pagoda ini) dibangun pada tahun 1909. First impression : Biasa aja, gelap dan lumayan kotor dari luar. Kurang menarik pokoknya. Pagi itu,pengunjung lumayan banyak yang beribadah. Untuk masuk ke sini,nggak ada biaya apapun. Intinya jangan ribut,hargai orang yang lagi sembahyang. Sebelum pintu masuk bangunan,saya mampir sejenak di kolam ikan koi dan kura-kura. Overall, kalau dirate I will give 3/5 stars untuk tempat ini.
Nggak cukup 30 menit kami di tempat ini, saya putuskan untuk order Grab lagi menuju Gereja Pink. Sebenarnya waktu di mobil sempat liat ada tempat yang direkomendasikan oleh traveler ,yaitu gereja pink. Nah setelah saya lihat jarak dari pagoda ke gereja itu, ternyata nggak jauh, kurang dari 2 km saja, which is hanya 10,000 rupiah saja.
When we arrived, ternyata bangunannya sangat cantik mirip castle gitu. Pokoknya gereja yang paling cantik yang pernah saya liat, ya kali karena warnanya yang anti-mainstream. Nama gereja ini adalah Tan Dinh Church. Lokasinya ada di Quan 3 atau District 3.Gereja ini dibangun pada masa penjajahan Perancis dengan nama lain the Church of the Sacred Heart of Jesus atau Gereja Hati Kudus Yesus.
Vietnam, a girl from Indonesia is in town !!! Raise your dripper and hand me a cup of coffee
WOOOOHOOOO
What is on your mind when I say “Vietnam” ? Comunism, hammer and sickle, ricefield or coffee?Well, the main reason why I came here is coffee. As a coffee lover, I really want to taste the sensation of Vietnam coffee. I engaged with local during walking around Ho Chi Minh city; asking them where is the popular spot to sip a coffee.The sheer number of coffee shops in town made me awake. I think I am in love with this city. As we know (may be you don’t) that Vietnam is the second largest producer and exporter coffee in the world after Brazil. So you can imagine that coffee is like a very deep and popular thing here. When I arrived at this town a day ago, I saw many locals drinking coffee in street pavements, sitting on a small plastic bench and also sit on street stall along the river.It was such a fantastic view.
Well, I went to Ben Than Market at district 1 with my aunt. It’s around 2 pm after we had lunch and we decided to chill out. Then we stopped over at one of coffee shops around it; named Trung Nguyen Coffee Legend ( a local recommended this place).This coffee shop can be found in some locations. We can buy some coffee beans/powder or drink at the same time.Two young Vietnamese baristas welcoming us.They are girls and can speak English,it’s cool.The place is very clean, comfy with wooden furniture. I ordered the most wanted one “Vietnamese Iced Coffee” or “Ca Phe Da”. The price is VND 85,000 for a cup.
For about 20 minutes, they bring the coffee to us. You Know what, this is not the first time I tasted this “coffee drip” but this is the first time I tasted one of famous coffee brands in this country ;Trung Nguyen Coffee. The smell ,the strong and bitter of freshly roasted coffee and the sweetness of condensed milk and Ice cubes ,SO INDULGENT and YUMMY!. FYI, there are some famous brands of it; they are Trung nguyen Coffee, Central Highlands Coffee, and Buon Ma Thuot. For Buon Ma Thuat, I bought it at the local market (VND 45,000 for 500gr) and drink it in Indonesia. This brand is a capital of Dak Lak province in Vietnam which is the BEST coffee producer area in Vietnam.
Buon Ma Thuot
Witnessed and felt the sensation of Vietnam is a fascinating feeling. The coffee culture, historical buildings and local people amused me. Thanks for the French pastor who came to Vietnam bring the coffee beans 🙂 I wish I could go to this country every single weekend LOL.
Hari Minggu, 8 Oktober (masih hari ultah) jam 10 malam saya dan Ibu tiba di kota Ho Chi Minh. Setelah seharian naik bus dari Siem Reap akhirnya sampai juga di negara komunis ini. First impression saat memasuki kota ini membuat saya cukup excited. Excited karena sepanjang jalan penuh kedai kopi/ warkop/cafe dengan berbagai macam tema. Minusnya terlalu ramai, super padat meskipun udah malam,terutama pengendara motor yang bejibun. Sebelum ke sini, saya sudah baca beberapa artikel bahwa memang jumlah pengendara motor yang ada di Vietnam naudzubillah banyaknya.
Bus tiba di jalan Pham Ngu Lao, District 1, tempat para pelesir berkumpul. Waktu itu saya nggak booking hotel seperti di Kamboja kemarin. Karena saya tau Pham Ngu Lao ini penuh dengan traveler, pasti banyak guesthouse /hostel atau hotel di sana. Jadinya nggak terlalu worry buat go show.
— keesokan harinya—
Pagi-pagi udah sarapan, saya bergegas nyari simcard. Berkat bantuan dan petunjuk staff hotel saya akhirnya dapat Simcard 3,5 GB seharga 135,000 VND. Nama provider nya adalah Viettel. Saya belinya bukan di emperan jalan ,tapi galery handphone yang lumayan besar dengan 8 CS yang siap melayani para tourist/local. Namanya adalah The Gioididong. Lokasinya berada sekitar 500 meter dari penginapan. Meskipun hanya 2 hari , ya tetap butuh soalnya mau eksis di sosmed pake buat pesen Grab.
Plusnya kalau jalan yah bisa liat banyakkkkk
Bicara soal tempat menarik di HCMC, pasti para traveler bakal rekomendasikan ke Church peninggalan kolonial Perancis. Satu church yang terkenal banget adalah Notre-Dame Cathedral Basilica of Saigon. Dari namanya aja udah kedengaran cantik, yah. Karena lokasinya masih berada di Quan 1 atau District 1, jadi saya pikir mending jalan-jalan aja. Tinggal nanya aja kalau nyasar. Bangunan ini berada tepat di depan kantor pos (central office) HCMC.
Setiap negara pasti punya jajanan khasnya masing-masing. Kalau di Korea ada Kimchi, Bakpao di China, Karri di India,Tortilla di Meksiko,di Kamboja ada apa? ..
8 OKTOBER !!! It’s my birthday and where am I? saya melanjutkan trip dari kota Siem Reap menuju Ho Chi Minh via bus. Waktu itu saya menggunakan Bus Mekong Express. Kami (saya dan Ibu) berangkat dari Siem Reap pukul 7:30 pagi (sebelumnya kami dijemput di penginapan) lanjut ke kantornya Mekong Express. Biaya ke HCMC adalah $24/orang. Tepat jam 1:30 kami tiba di ibu kota Kamboja, Phnom Penh. Sebelum itu, bus berhenti di satu tempat makan (restaurant). Jadi kita dikasih waktu istirahat kurang lebih 30 menit. Semua penumpang harus turun dari bus, nggak boleh ada yang stay di bus pokoknya. Sebenarnya dah pewe di bus, sih, karena nggak mau makan juga trus cuaca lagi panas banget. Rule is a rule, mau nggak mau mesti turun dari bus. Saya dan Ibu mutar-mutar di sekitaran area restaurant. Mau makan siang juga nggak mungkin (you know what I mean). Nah, ada yang menarik saat kami melewati beberapa jajanan di pinggir jalan. Di sana ada jualan manisan mangga, keripik pisang, keripik ubi ungu, jeruk Bali dan ……serangga. Saya mah udah nggak heran karena pernah liat semacam itu di Thailand, tapi tidak dengan Ibu. Dia langsung terciduk, termangu dan terheran-heran.“Ternyata selama ini yang saya dengar dan baca beneran adanya” katanya. Actually, tidak extrem amat sih jika dibandingkan dengan jualan yang ada di pasar Tomohon, Manado. *gukguk
Waktu itu sempat mau nyicip dikiiiit aja,tapi dilarang, ngiler liat potongan cabenya, serangga masak rica-rica AHHAHA.
Nih dia yang sempat kami abadikan waktu itu. Selamat menikmati! *nomnom
tebak hewan apakah ini… hayoooookaya ada garing-garingnya gitu
Masih dalam rangka BIRTHDAY TRIP, saya menginjakkan kaki di negara pertama (dari list trip saya) , Malaysia. Firstly, thanks to Mr. Tony & Air Asia team masih menyediakan rute direct dari Makassar- Kuala Lumpur. Ngomongin soal Malaysia, yang doyan klaim pasti para pelancong ingin mengunjungi menara kembar yang sangat populer di mata dunia, Twin Towers Petronas. Actually, sebenarnya sudah beberapa kali berkunjung ke tempat tersebut (pamerrrrr). Akan tetapi, teman jalan saya kali ini berbeda dengan kemarin-kemarin. I took my auntie (Ibu) to accompany me. Beliau pengen banget melihat langsung si menara fenomenal ini. Perjalanan ini adalah perjalanan pertama yang terjauh bagi beliau dan sekaligus moment pertama bagi dia merasakan sensasinya naik pesawat.
Fly with Air Asia (Hot Seat)
Foto di atas, saya dan Ibu duduk berdampingan di Hot Seat. Awalnya kami pisah tempat duduk (issued tiket nggak bersamaan), saya di kursi 23A, sedangkan Ibu di kursi 8C. Dikarenakan ini first flight buat dia, jadinya sedikit worried, takut kenapa-kenapa (mual, mabok,pusing). Jadinya,saya upgrade seat waktu check-in dan yessss..keluarin duit lagi. She said “nggak papa bayar aja… daripada takut kenapa-kenapa”. Kalau saya sih maunya nanti kalau sudah on board, baru minta ijin ama penumpang lain buat tukeran. Tapi karena beliau nggak mau pusing,yowes…bayar aja. Bener juga kata orang setiap peristiwa pasti ada hikmahnya. Hikmahnya yah rasain pertama kali duduk di Hot Seat nya Air Asia *tiupkuku *samaajasihdengankursilaen
Hari Jum’at tanggal 6 Oktober (H-2 dari ulang tahun saya,FYI loI), kami berangkat dari Makassar jam 12 pm dan tiba (Alhamdulillah) di Kuala Lumpur jam 3:10 pm. Setelah melalui imigrasi, kami bergegas membeli tiket bus ke KL Sentral. Perfect time! Nggak sampai 5 menit nunggu, kami berangkat menuju KL Sentral. Waktu yang dibutuhkan sampai kesana sekitar 1,5 jam, no traffic. Setelah tiba, semua penumpang turun dari bus (ya iyalah ngapain tinggal), kami lanjut membeli tiket LRT (monorail). Tiket untuk satu orang adalah RM.2.40 (Rp.7,700) dengan rute KL Sentral ke KLCC. Belinya di ticket vending machine (touchscreen).Tiketnya bukan berupa secarik kertas, melainkan semacam koin plastik biru (mirip permainan karambol). Buat yang selalu menggunakan jasa transportasi ini, tersedia dalam bentuk card,jadi tinggal top-up dan tap saja.
Untuk menuju KLCC, kita harus memilih Line Kelana jaya dengan melewati 5 stasiun (KJ15 to KJ10). Urutan stasiunnya adalah KL Sentral- Pasar Seni- Masjid Jamek-Dang Wangi- Kampung Baru- KLCC.
KLCC adalah nama stasiun dimana Menara Kembar itu berada. Jadi posisinya kita berada di bawah mall besar bernama “Suria KLCC”, pusat perbelanjaan di Kuala Lumpur. Jadi buat kalian yang doyan shopping barang-barang bermerk , tempat ini paling pas buat kamu.
Well, setelah tiba di pintu keluar mall, nengok ke atas dikit, menara kembar menyambut manis. Kebayang ekspresi Ibu saya waktu itu, She was so excited. Mau nggak mau,siap- siap jadi juru motret. *tepokjidat.
Karena kami tibanya hampir magrib, jadinya dapat 2 momen sekaligus, Petronas di sore hari dan di malam hari.
here we arePokoknya, cekrek ampe lowbat !
Personally, I was satisfied bisa quality time dengan satu orang keluarga yang berperan penting dalam hidup saya (udah mirip Ibu kandung sendiri). Selama ini beliau udah terlalu working hard mengurus banyak family member.Mulai dari guwe kecil ampe gede’ (Gede’ beneran), I stayed with her. Momen yang saya pikir paling tepat karena saya bisa cuti dan Ibu punya rejeki (kesehatan,umur dan uang hahaha) untuk jalan-jalan. Happy to saw her at the Twin Towers.
Pengeluaran kami selama di KL (bukan KoLaka yah ) adalah:
Roti keju & air mineral di Jaya Grocery (airport) = RM. 6,75
Tea Live (vanilla chocolate -large) mirip Share tea (KLCC) = RM. 7,90
LRT KL-Sentral to KLCC PP = RM. 9,6
Bus KLIA2 to KL Sentral PP = RM.48 (one way RM.12 each)