Last destination, Vietnam!

Hari Minggu, 8 Oktober (masih hari ultah) jam 10 malam saya dan Ibu tiba di kota Ho Chi Minh. Setelah seharian naik bus dari Siem Reap akhirnya sampai juga di negara komunis ini. First impression saat memasuki kota ini membuat saya cukup excited. Excited karena sepanjang jalan penuh kedai kopi/ warkop/cafe dengan berbagai macam tema. Minusnya terlalu ramai, super padat meskipun udah malam,terutama pengendara motor yang bejibun. Sebelum ke sini, saya sudah baca beberapa artikel bahwa memang jumlah pengendara motor yang ada di Vietnam naudzubillah banyaknya.
Bus tiba di jalan Pham Ngu Lao, District 1, tempat para pelesir berkumpul. Waktu itu saya nggak booking hotel seperti di Kamboja kemarin. Karena saya tau Pham Ngu Lao ini penuh dengan traveler, pasti banyak guesthouse /hostel atau hotel di sana. Jadinya nggak terlalu worry buat go show.
— keesokan harinya—
Pagi-pagi udah sarapan, saya bergegas nyari simcard. Berkat bantuan dan petunjuk staff hotel saya akhirnya dapat Simcard 3,5 GB seharga 135,000 VND. Nama provider nya adalah Viettel. Saya belinya bukan di emperan jalan ,tapi galery handphone yang lumayan besar dengan 8 CS yang siap melayani para tourist/local. Namanya adalah The Gioididong. Lokasinya berada sekitar 500 meter dari penginapan. Meskipun hanya 2 hari , ya tetap butuh soalnya mau eksis di sosmed pake buat pesen Grab.

Bicara soal tempat menarik di HCMC, pasti para traveler bakal rekomendasikan ke Church peninggalan kolonial Perancis. Satu church yang terkenal banget adalah Notre-Dame Cathedral Basilica of Saigon. Dari namanya aja udah kedengaran cantik, yah. Karena lokasinya masih berada di Quan 1 atau District 1, jadi saya pikir mending jalan-jalan aja. Tinggal nanya aja kalau nyasar. Bangunan ini berada tepat di depan kantor pos (central office) HCMC.

